Sunday 20 January 2013


Bible: Hey!!! ARE YOU SURE??!!!!


1Kor 8:9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
Alkitab tidak secara spesifik mengatur tentang cara berpakaian.  Tetapi Alkitab memberikan esensi dalam berperilaku dan di dalamnya dapat kita tarik norma dalam berbusana.  Seperti halnya 1 Korintus 8:9 ini.  konteks ayat ini adalah tentang nasehat kepada jemaat di Korintus agar mereka tidak membuat orang lain jatuh dalam dosa dengan hal yang sangat sederhana yaitu dengan makanan yang mereka makan.[1] Sorotan utama dalam ayat ini bukan pada komplemen kalimat ini yaitu  makanan yang dipersembahkan pada dewa boleh dimakan atau tidak.  Tetapi lebih kepada esensinya yaitu tidak menjadi batu sandungan.  Makanan dalam hal ini bersifat netral.  Seperti halnya yang dikatakan Conzelmannfreedom practiced as a work, makes us acceptable before God. The neutrality of food does not mean neutrality of conduct.[2]  Jadi jika kita hubungkan terhadap topik yang kita bahas akan ditemukan bahwa di dalam Alkitab tidak melarang atau mendukung terhadap jenis pakaian tertentu.  Tetapi lebih kepada bagaimana dapat menjadi berkat dan bukannya menjadi batu sandungan bagi orang lain yang melihat. 
 Pada bagian ini Rasul Paulus menjelaskan bahwa setiap orang diberikan kebebasan oleh Allah kepada orang Kristen bukanlah sebuah kebebasan yang brutal.  Tetapi kebebasan yang mengarahkan hidup untuk dekat dengan Allah.[3]  Di dalam ayat ini juga terdapat kata perintah “janganlah”.  Kata ini menunjukkan bahwa kalimat ini Rasul Paulus nyatakan dengan serius dan tegas untuk dapat menggunakan kebebasan itu agar tidak.  Hal ini dikarenakan banyak orang yang lemah dalam iman dan penguasaan diri.[4]  Orang-orang yang lemah ini akan sangat mudah jatuh dalam dosa karena apa yang mereka lihat.
Di dalam bagian ini juga menurut Charles hodge terdapat indikasi Paulus juga mengkritik wanita-wanita muda yang tidak mengenakan kerudung dalam mengikuti kegiatan ibadah dengan sangat tajam..  Hodge mengatakan “wherever the basis of the prohibition did not exist. It is analogous to Paul’s condemnation of women appearing in church without a veil.[5] Pernyataan Hodge ini mengindikasikan hal yang sangat serius berkaitan dengan orang-orang lemah iman dan penguasaan diri yang berada disekitar mereka.
            KUDUSKANLAH TUBUHMU
Roma 12 : 1-2 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
            Barclay mengatakan “Tuntutan paling esensi dalam kehidupan Kristen adalah hidup kudus dan mempersembahkan tubuh kita kepada Allah.  Tubuh bukanlah tumpukan daging yang tulang yang terjalin oleh nadi.  Tetapi tubuh kita adalah bait kudus yang telah dikuduskan oleh Allah yang dapat dipakai sebagai alat Roh Kudus (1 Kor 6:19).”[6]  Oleh karena itu tubuh janganlah dipakai secara sembarangan.  Tubuh harus dipelihara dan dijaga kekudusannya.  Kekudusan memang bukan sesuatu yang instan.  Tetapi kekudusan adalah sebuah proses yang bertahap dan inilah yang berkenan kepada Allah untuk dapat kita persembahkan kepadaNya.[7]
            Kecenderungan remaja putri senang dengan tren dan segala sesuatu yang modis. Termasuk dalam hal berpakaian.[8] Tren dan modis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online berarti gaya yang paling mutakhir atau pakaian yang mengikuti mode paling baru yang diminati oleh sebagian atau banya orang.[9] Dalam hal ini berkaitan dengan  perkataan Paulus dalam ayat kedua.  De End mengatakan bahwa sebagai orang percaya kita harus menjadi pola untuk dunia bukan mengikuti pola pikir dunia.[10]  Di dalam menjalani kehidupan orang Kristen seharusnya adalah kaum yang paling mandiri.  Hal ini dikarenakan orang Kristen sudah memiliki sebuah standar kebenaran untuk menerangi seluruh aspek kehidupan mereka agar berkenan kepada Allah.  Standar kebenaran orang lain tidak ada yang lain daripada Alkitab.[11] Bukanlah hal yang salah mengikuti perkembangan zaman tetapi yang tidak dapat diterima adalah perkembangan zaman mempengaruhi pola pikir kekristenan orang percaya. Barclay menambahkan bahwa “Janganlah orang Kristen seperti bunglon yang berubah warna di mana dia berada.”[12] Tetapi haruslah orang Kristen selalu memiliki “warna” yang sama yaitu “warna” karakter Allah yang sesuai dengan Alkitab.[13]

Kesimpulan
            Para Remaja Kristen khususnya remaja Putri dalam sangat rentan sekali menjadi sasaran dosa seksual.  Maraknya kasus yang terjadi baik di dalam maupun di luar negri menjadi bukti bahwa tidak anamnya zaman ini untuk para wanita terlebih remaja putri.  Memang tidak dapat dipungkiri bahwa remaja putri memiliki kecenderungan untuk meningkatkan penampilan mereka. Salah satunya melalui pakaian.  Remaja yang selalu berorientasi kepada komunitas sosial membuat mereka cenderung mengikuti tata cara berpakaian yang modis.
            Pakaian modis bukanlah sesuatu yang salah.  Pakaian modis menjadi salah karena pakaian modis zaman sekarang cenderung beroientasi kepada pakaian yang berbau erotis atau seksi.  Tidak sedikit jika kita melihatpada zaman ini para remaja mengenakan pakaian yang seksi.  remaja mengenakan pakaian ini bukan hanya lazim menjadi pemandangan di tempat-tempat umum biasa bahkan banyak kita jumpai di gereja ketika sedang beribadah.
Alkitab dalam hal pakaian tidak berbicara secara spesifik.  Tetapi bukan berarti menggunakan pakaian seksi merupakan hal yang diperkenan oleh Allah.  Alkitab dalam hal ini berbicara mengenai esensi setiap tindakan.  Pertama, setiap tindakan yang kita lakukan hendaklah tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.  Menjadi Remaja Kristen seharusnya dapat menjadi berkat bukannya menjatuhkan orang lain dalam dosa dengan pakaian seksi yang dikenakan.  Kedua, sebuah tuntutan bagi setiap orang Kristen, di mana kita dituntut untuk selalu hidup kudus dan memuliakan Allah dengan tubuh kita.  Alkitab menyatakan tubuh kita adalah bait suci yang telah Allah kuduskan untuk melakukan sesuatu yang baik.  Sesuatu yang baik dalam standar Allah sangat jelas diungkapkan dalam Alkitab.  Sebagai remaja Kristen sudah seharusnyalah kita menjalankan hidup sesuai Alkitab karena Alkitan adalah dasar yang ditetapkan Allah untuk kita taat agar dapat memiliki hidup yang berkenan kepada Allah.



[1] Charles Hodge, 1 Corinthians, The Crossway classic commentaries (Wheaton, Ill.: Crossway Books, 1995), 1 Co 8:9.
[2] Hans Conzelmann, 1 Corinthians : A Commentary on the First Epistle to the Corinthians, Translation of Der Erste Brief an Die Korinther.; Includes Indexes., Hermeneia--a critical and historical commentary on the Bible (Philadelphia: Fortress Press, 1975), 148.
[3] Bruce B. Barton and Grant R. Osborne, 1 & 2 Corinthians, Life application Bible commentary (Wheaton, Ill.: Tyndale House, 1999), 116.
[4] John Calvin, Calvin's Commentaries: 1 Corinthians, electronic ed., Logos Library System; Calvin's Commentaries (Albany, OR: Ages Software, 1998), 1 Co 8:9.

[5]Charles Hodge, 1 Corinthians, The Crossway classic commentaries (Wheaton, Ill.: Crossway Books, 1995), 1 Co 8:1.
[6] William Barclay, Pemahamana Alkitab Sehari-hari Surat Roma; (Jakarta, BPK Guning Mulia, 1986) hal 232
[7] Van den End, Tafsiran Alkitab: Surat Roma, (Jakarta, BPK Gunung Mulia: 1995) hal 563-565
[8] Demarco,  Cewek-Cewek Seksi; hal 42
[9] Diambil dari, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/edIII/ diakses pada tanggal 12 oktober 2011
[10] Van den End, Tafsiran Alkitab: Surat Roma, Hal 567
[11] Packer J.I, Knowing God, (Yogyakarta, ANDI: 1995)  Bab 12
[12] Barclay William, Pemahaman Alkitab Sehari-hari. Hal 235
[13] Ibid 236

No comments:

Post a Comment