Saturday 27 July 2013

Say NO TO DRUGs....

FAKTA dan BUKTI sudah jelas mengapa masih coba-coba
            Ada beberapa fakta penting yang perlu kita simak bersama.
·         Indonesia merupakan negara ketiga yang paling besar mengkonsumsi rokok setelah China. Remaja usia 15-19 tahun meningkat sebanyak 144% selama tahun 1995-2004.
·         Sebanyak 20 siswi sebuah SMP negeri di Jakarta kerap mangkal menunggu pria hidung belang di lokasi prostitusi liar. Para siswi ini nekat terjun ke dunia malam agar memiliki uang dan HP model terbaru.
·         Hasil survey Komisi nasional Perindungan Anak di 12 Provinsi pada tahun 2006: 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno; 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman dan oral seks; 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
·         Tahun 2004, Rumah Sakit ketergantungan narkoba hanya menangani 2000-an orang. Tahun 2009 jumlah kasus narkoba sudah naik empat kali lipat.
·         2-3 akun Twitter diaktivasi setiap detik. Setiap hari, Twitter menghasilkan 50 juta tweet.
·         Facebook memiliki 350 juta pengguna aktif. 50 persen penggunanya online setiap hari.

            Tt, jikalau saya melihat data-data macam ini biasanya memori nenek moyang saya, si Adam, otomatis ke-play. Ternyata dia tidak hanya mewariskan dosa kepada kita. Saudara, dalam bayangan saya, pada waktu Adam berada di taman Eden, ia sangat-sangat berkecukupan. Mau makan, tinggal pilih buah yang mau dimakan; mau main-main dengan binatang tinggal pilih binatang yang mau dimainin. Kayaknya Adam kok tidak mengalami apa yang kita sama-sama rasakan di zaman sekarang ini. Pada waktu itu nggak ada yang namanya narkoba, rokok, pornografi, TV, facebook, twitter, dll. Mudah saja bagi Adam untuk tidak kecanduan. Yaiyalah lha wong yang dihadepin tiap hari hanya binatang, buah, pohon, awan, isteri – binatang, buah, pohon, awan, isteri. Nggak ada menarik-menariknya untuk dicanduin. Tetapi saudara, iblis memang luar biasa. Dibalik segala hal baik yang ada di taman eden, dia tahu satu hal yang bisa jadi kelemahan si Adam. Buah pengetahuan yang baik dan yang jahat.
            Tt, ketika iblis tahu kelemahan Adam dan Hawa, mulailah Dia bekerja. Iblis, si jahat yang punya seribu akal bulus, berusaha meyakinkan Adam dan Hawa bahwa buah itu lebih ranum daripada Allah dan perintahNya. Akhirnya, Adam dan Hawa tidak kuasa menahan hawa nafsunya. Keinginan untuk menjadi Allah atas diri mereka sendiri menjadi candu dalam diri mereka. Allah dan kehendaknya menjadi tidak lebih berharga untuk mereka pertahankan. Mereka berdua kompak tergelincir jatuh dalam lubang dosa.
            Tt, dunia memang sudah berkembang pesat karena teknologi dan ilmu pengetahuan. Tetapi sosok ular yang ada di taman eden masih tetap ada. Kekuatannya untuk melumpuhkan manusia masih tetap sama. Bahkan dewasa ini, begitu banyak sarana yang dapat dipakai si iblis untuk membuat anak-anak Tuhan mempunggungi Allah Bapanya. Narkoba, rokok, TV, Facebook, Twitter, dan banyak hal-hal yang lain.
            Tt, sebagai anak-anak Tuhan, kita perlu benar-benar mewaspadai si ular dan alat-alat candunya. Kita perlu melihat kepada Alkitab, apa yang Allah inginkan dari dunia. Apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan dari kecanduan. Bagaimana caranya menghadapi kecanduan.
           
Pembahasan Alkitab Tentang Kecanduan
            Tt, kalo kita membaca keseluruhan Alkitab, kita tidak akan pernah menemukan kata “kecanduan” disana. Di dalam Alkitab pun tidak ada frasa yang berbunyi “Dilarang merokok”, “Dilarang nonton TV berlebihan”, “Dilarang maen Facebook sampe jadi autis”, dll. Lalu gimana donk?
Tt, Alkitab menggambarkan “keberhalaan” sama dengan kecanduan.  Mari kita buka Kolose 3:5. Disitu dikatakan bahwa: “karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.”  Tt, teks ini dengan kata lain ingin mengatakan bahwa segala sesuatu yang duniawi itu penyembahan berhala. Percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan keserakahan adalah hal-hal yang familiar ada dalam alat-alat candu iblis di dunia. Sebut saja: Pornografi, game online, narkoba, kecanduan sosial media, semuanya mengandung hal-hal yang disebutkan dalam Kolose 3:5. Masih belum jelas?

            Mari kita berterima-kasih kepada bapak John Piper karena artikel yang dia buat untuk merangkumkan keberhalaan dalam Kolose 3:5 ini. Ia merangkumnya dalam beberapa poin-poin. Mari kita sama-sama lihat.
·         Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo apa yang dinikmatin itu nggak bermanfaat baik dan proporsi. Istilah kerennya “nggak balik modal” lah.
·         Suatu kenikmatan didalam sesuatu yang dikasih oleh Allah bakal jadi berhala kalo itu malah ngebuat kita lebih nikmatin apa yang Dia kasih daripada diriNya sendiri.
·         Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo kenikmatan itu berubah menjadi kebutuhan.
·         Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo kenikmatan itu ngebangkitinaku”nya kita. Jadinya kita ngerasa kita doang yang mampu, orang lain nggak bisa.
·         Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo kita mulai nggak mau ngelepasin sesuatu padahal Allah udah suruh kita untuk ngelepasin.

Tt, mungkin ketika kita mendengar poin-poin yang menggambarkan tentang berhala tadi, di telinga kita seperti ada megaphone raksasa yang berteriak: “rokokmu berhalamu”; “narkobamu berhalamu”; “TVmu berhalamu”; “twittermu berhalamu.”  Atau mungkin di hati kita ada bisikan-bisikan kecil yang berhembus lembut namun menusuk: “Apa kau tahu bahwa talenta menyanyi-mu adalah berhalamu”; “orang tua-mu berhalamu lho”; “benar, pacarmu-lah berhalamu.”  Tt, hati kita adalah parbik berhala. Sadar-atau tidak sadar, ada terlalu banyak hal yang seringkali menggusur Allah dari tahtaNya dalam hati kita. Lalu apa yang harus kita lakukan? Mengapa Tuhan mencemplungkan kita dalam dunia ini, dunia yang sangat mengalihkan pandangan kita dariNya? Haruskah kita memusuhi dunia ini? Apa yang seharusnya kita lakukan pada dunia? Saudara, mari bersama kita lihat bagaimana Alkitab kita menggambarkan tentang dunia.

Bagaimana Seharusnya Memperlakukan Dunia?
            Mari kita buka kitab Kejadian 1:31.  Tt, dalam bagian ini Tuhan yang luar biasa menunjukkan kemahakuasaanNya di awal Alkitab, Ia menjadikan semuanya ada. Ia kemudian menyimak hasil ciptaanNya dengan rasa sukacita yang besar. Terang ditelitinya dan dinilaiNya baik; bumi dan laut tidak luput dari pandanganNya dan ditemukannya baik; rumput, pohon, dan buah dikecapNya dan dicapNya baik. Semua ciptaan ini tertata dengan baik. Dalam kisah penciptaan di Kejadian 1, enam kali kalimat ini diulang-ulang: "maka Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh amat baik" (1:31). Temanku, dunia ini yang seluruhnya adalah ciptaan Tuhan merupakan karya agung Allah yang amat sangat baik.
            Nahh Tt, bukan hanya sampai disana, dunia yang amat sangat baik ini juga adalah dunia yang amat dikasihi oleh Allah. Yohanes 3:16 berkata karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Dunia, walaupun telah cemar dan hina karena dosa, tidak dipandangNya sebelah mata. Dunia menjadi objek kasih-Nya yang utuh dan berlimpah-limpah itu.
            Tt dunia bukan hanya diciptakan baik dan dikasihi oleh Allah. 1 Timotius 6:17b mengatakan bahwa Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.  Allah sengaja menciptakan segala sesuatu, dunia ini, untuk kita nikmati. Allah menciptakan segala sesuatu dengan amat sangat baik untuk dikasihi-Nya, untuk membuat kita menikmatinya.
            Tetapi temanku, mari kita melihat bagian Alkitab yang lain di 1 Yohanes 2:15, disitu dikatakan Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak akan ada di dalam orang itu.  Jika kita bandingkan, antara ayat di Kejadian 1:31 dan Yohanes 3:16 dengan 1 Yohanes 2:15 ada tercium bau kontradiksi. Katanya dunia sungguh amat baik dan sangat dikasihi Allah, kita bahkan disuruh untuk menikmati dunia, tetapi kok kita dilarang untuk mengasihi dunia. Bayangkan Tt, kalo kita lagi bener-bener laper nihh, lalu tiba-tiba seseorang datang ke arah kita sambil membawa sepiring hamburger ukuran super besar dengan daging yang disuir-suir dan dengan taburan keju diatasnya. Air liur kita hampir saja menetes ke hamburger itu, sebelum kita akhirnya menyadari bahwa ada yang salah di hamburger itu. Di atas hamburger itu menancap sebuah bendera mini. Di bendera mini itu ada tertulis JANGAN DIMAKAN !!  Kesal bukan Tt?
            Tt, sebenarnya arti kata dunia dalam 1 Yohanes 2:15 berbeda dengan dunia yang ada di Kejadian, Yohanes dan surat 1 Yohanes tadi. Kata “dunia” disini bukan menunjuk pada tumbuhan, hewan dan manusia yang diciptakan sangat baik oleh Allah. Kata “dunia” disini juga bukan menunjuk pada keteraturan atau kemudahan yang kita dapat dari kemajuan teknologi, seperti kemudahan akses medis dan kemajuan ilmu pengetahuan yang juga merupakan hal yang baik di mata Allah. Keduniawian disini berarti mencintai nilai-nilai dan mengejar kesenangan dunia yang menentang Allah. Hal inilah yang ditentang oleh Allah.
Tt, sebenarnya Allah sengaja menciptakan kita di dalam dunia agar kita dapat menikmatinya. Namun Allah menghendaki kita untuk menikmati dunia dengan suatu kesadaran bahwa itu semua adalah dari Allah dan untuk kemuliaan Allah. Allah menghendaki kita untuk menikmati kemajuan teknologi dengan tujuan untuk memuliakanNya tanpa harus mengalihkan perhatian kita daripada-Nya. Allah menghendaki kita untuk mengagumi kemampuan kita dalam melakukan banyak hal, namun dengan disertai kesadaran bahwa itu adalah dari-Nya dan untuk-Nya, tanpa ada rasa angkuh. Allah menghendaki kita mengasihi keluarga dan pasangan kita yang adalah milik-Nya sendiri, tanpa harus merasa kita memiliki mereka. Allah mengasihi dunia namun menentang segala kecintaan kita terhadap keduniawian.
            Tt, kecintaan terhadap keduniawian adalah suatu kekejian dimata Allah. Tetapi sayang sekali hal inilah yang dilakukan Demas. Tt, siapa itu Demas? Kalau ada orang yang sukar disebut duniawi, orang itu adalah Demas. Tt, Demas dahulu adalah teman dan kawan seperjalanan Paulus, Demas berpartisipasi dalam pengabaran Injil dan memperkuat gereja di seluruh wilayah Kerajaan Romawi. Ia meninggalkan keluarga dan rumahnya untuk mengikuti rasul yang suka berkeliling dan menghadapi bahaya ini. Bahkan ada penafsir yang mengatakan bahwa Demas sempat berani mempertaruhkan nyawanya demi pekabaran Injil. Adalah sangat layak untuk menyematkan tanda “orang Kristen teladan” kepada Demas. Tetapi sebuah tulisan singkat dari Paulus kepada Timotius menceritakan akhir hidupnya. 2 Timotius 4:10 berkata “karena Demas telah mencintai dunia ini dan telah meninggalkan aku.” Tt, ini tragedi. Demas yang dahulu terbakar oleh api cinta-Nya kepada Kristus tiba-tiba menghilang dari persekutuan. Ia berbalik dan terlibat dalam dosa yang serius. Ia telah menikmati dunia dan enggan melihat kepada Allah. Bagi Demas, dunia ini lebih ranum daripada Allah. Demas telah kecanduan dunia ini.
            Tt, sebelum Demas “hilang” pastilah ia terlebih dahulu “terhanyut”. Sebelum Demas menghilang, ia pasti sering datang ke persekutuan. Sebelum Demas hilang ia punya hasrat yang besar untuk memberitakan Injil. Detik-detik sebelum Demas hilang pastilah ia sempat mengingat Allahnya. Detik-detik sebelum Demas hilang, pastilah ia terlebih dahulu bergumul untuk menikmati dunia dengan cara yang benar. Tt, mungkin beberapa orang dari kita memiliki keberanian yang luar biasa untuk terjun ke dalam keduniawian karena merasa membawa bekal yang cukup untuk memutar haluan kita kembali kepada Kristus. Tetapi tt, aku pengen mengingatkan kepada kita semua, jangan remehkan iblis. Seperti si iblis membelokkan Demas, Ia juga mampu membelokkan kita. Ia terbukti mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk membuang bekalmu dan menjerumuskanmu dalam candu-candu yang dibuatnya. Jangan remehkan iblis!
Tt, kalo soal candu-menyandu, saya juga punya pengalaman. Saya memiliki seorang mama yang luar biasa. Dia ramah, pengertian, lemah lembut, penyabar dan sangat mengasihi Allah-Nya. Akibatnya saya jadi sangat mengasihi mama saya. Suatu ketika kami sekeluarga mengetahui bahwa ternyata mama memiliki penyakit yang bermacam-macam. Kami sedih sekali mendengarnya, tetapi kami percaya Tuhan pasti menolong. Singkat cerita saya diterima di sebuah sekolah Teologi dan harus keluar kota untuk menempuh studi dan pembentukan. Berangkatlah saya sembari membawa sedikit rasa khawatir saya akan kesehatan mama.
Seiring berjalannya waktu, saya selalu mendapatkan update terbaru tentang kabar kesehatan mama.  Semakin baru, semakin buruk. Kondisi kesehatan mama saya semakin hari semakin menurun. Sampai pada satu titik dimana dokter menemukan bahwa mama mengidap penyakit yang cukup serius, penyakit yang membuatnya sering kehilangan kesadaran dan sering kali berada di ambang kematian. Tt, mendengar berita itu, hancurlah pertahanan diri saya. Munculah rasa ragu dalam diri saya akan pemeliharaan Tuhan. Allah menjadi sulit untuk saya percayai. Disitulah Allah berbicara kepada saya dengan lembut, “Edno, engkau lebih memilih menggenggamnya daripada mempercayaiKu, ia telah mengambil apa yang menjadi hak-ku di hatimu, mama-mulah berhalamu.”   Tt, perkataan lembut itu menyadarkan saya bahwa iblis telah memakai kecintaan saya pada mama untuk menjerumuskan saya ke dalam dosa kecanduan. Iblis telah membuat saya untuk menikmati ciptaan tanpa melihat Allah.
            Tt, apakah kita begitu lemah jika dibandingkan dengan si iblis? Apakah rontaan kita tidak bisa melepaskan genggaman si iblis? Tidak Tt! Allah kita adalah Allah yang maha kuat. Ia telah memberikan kekuatanNya kepada kita, dan kekuatan itu lebih besar daripada milik si iblis.

Penutup
            Tt, mari kita lihat sebuah video (video tentang memilih antara Kristus dan Dunia).
Tt, sadarkah kita bahwa Kristuslah kekuatan itu. Kristuslah yang memampukan kita untuk melepaskan diri dari penjara candu. Kristuslah yang menuangkan kekuatan ilahi kepada kita untuk menantang iblis. Tt, mari sama-sama kita bertanya pada diri kita, “apakah kita telah benar-benar menghayati Kristus dengan benar dan sungguh-sungguh? Adakah kita benar-benar menyadari betapa berharganya Dia? Adakah kita menyadari betapa Kristus pasti dan selalu lebih ranum daripada buah-buah yang ada di dunia ini? Adakah Kristus kita nikmati sebagai kenikmatan yang paling tinggi?
            Tt, jika Kristus belum menjadi begitu berharga bagi kita, marilah kita mengoreksi hati kita. Marilah kita mengingat kembali tentang salib. Marilah kita mengingat kembali bagaimana Ia yang adalah setara dengan Allah, rela menanggalkan jubah kemuliaanNya. Ia turun ke dalam dunia dan menjadi manusia yang menghamba. Ia disiksa. Ia dicerca. Sesuatu yang seharusnya dialamatkan kepada kita. Cukup sampai disana? tidak!  Kematian kekal yang seharusnya kita semua rasakan malah ditimpakan padaNya. Tetapi apa yang jadi respon Dia? Dia menerimanya dengan dada yang lapang. Tt, sadarkah kita bahwa itu semua dilakukanNya bukan hanya sekedar untuk menyelamatkan kita. Itu semua dilakukanNya untuk membuat kita sadar, betapa rindunya Ia untuk dinikmati. Itu semua dilakukanNya utntuk membuat kita sadar bahwa memang betapa nikmatnya Dia.

            Tt, ketika kita bergumul dalam dosa kecanduan, atau mungkin kita sudah terjelembab di dalamnya, ingatlah kembali pada Kristus. Dialah satu-satunya harapan kita untuk menang dari dosa. Dialah sumber kekuatan bagi kita untuk mempermalukan iblis dan candu-candunya. Berjangkarlah pada-Nya! sadarilah betapa berharganya Dia! Amenn.