Bible: Hey!!! ARE YOU SURE??!!!!
1Kor 8:9 Tetapi
jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang
lemah.
Alkitab tidak secara spesifik mengatur
tentang cara berpakaian. Tetapi Alkitab
memberikan esensi dalam berperilaku dan di dalamnya dapat kita tarik norma
dalam berbusana. Seperti halnya 1
Korintus 8:9 ini. konteks ayat ini
adalah tentang nasehat kepada jemaat di Korintus agar mereka tidak membuat
orang lain jatuh dalam dosa dengan hal yang sangat sederhana yaitu dengan
makanan yang mereka makan.[1] Sorotan utama dalam ayat
ini bukan pada komplemen kalimat ini yaitu
makanan yang dipersembahkan pada dewa boleh dimakan atau tidak. Tetapi lebih kepada esensinya yaitu tidak
menjadi batu sandungan. Makanan dalam
hal ini bersifat netral. Seperti halnya
yang dikatakan Conzelmann “freedom
practiced as a work, makes us acceptable before God. The neutrality of food
does not mean neutrality of conduct.”[2]
Jadi jika kita hubungkan terhadap topik yang
kita bahas akan ditemukan bahwa di dalam Alkitab tidak melarang atau mendukung
terhadap jenis pakaian tertentu. Tetapi
lebih kepada bagaimana dapat menjadi berkat dan bukannya menjadi batu sandungan
bagi orang lain yang melihat.
Pada bagian ini Rasul Paulus menjelaskan bahwa
setiap orang diberikan kebebasan oleh Allah kepada orang Kristen bukanlah
sebuah kebebasan yang brutal. Tetapi
kebebasan yang mengarahkan hidup untuk dekat dengan Allah.[3] Di dalam ayat ini juga terdapat kata perintah
“janganlah”. Kata ini menunjukkan bahwa
kalimat ini Rasul Paulus nyatakan dengan serius dan tegas untuk dapat
menggunakan kebebasan itu agar tidak.
Hal ini dikarenakan banyak orang yang lemah dalam iman dan penguasaan
diri.[4] Orang-orang yang lemah ini akan sangat mudah
jatuh dalam dosa karena apa yang mereka lihat.
Di dalam bagian ini juga menurut
Charles hodge terdapat indikasi Paulus juga mengkritik wanita-wanita muda yang
tidak mengenakan kerudung dalam mengikuti kegiatan ibadah dengan sangat
tajam.. Hodge mengatakan “wherever the basis of the prohibition did not exist. It is analogous
to Paul’s condemnation of women appearing in church without a veil.”[5] Pernyataan Hodge ini
mengindikasikan hal yang sangat serius berkaitan dengan orang-orang lemah iman
dan penguasaan diri yang berada disekitar mereka.
KUDUSKANLAH
TUBUHMU
Roma 12 : 1-2
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Barclay
mengatakan “Tuntutan paling esensi dalam
kehidupan Kristen adalah hidup kudus dan mempersembahkan tubuh kita kepada
Allah. Tubuh bukanlah tumpukan daging
yang tulang yang terjalin oleh nadi.
Tetapi tubuh kita adalah bait kudus yang telah dikuduskan oleh Allah
yang dapat dipakai sebagai alat Roh Kudus (1 Kor 6:19).”[6] Oleh karena itu tubuh janganlah dipakai
secara sembarangan. Tubuh harus
dipelihara dan dijaga kekudusannya.
Kekudusan memang bukan sesuatu yang instan. Tetapi kekudusan adalah sebuah proses yang
bertahap dan inilah yang berkenan kepada Allah untuk dapat kita persembahkan
kepadaNya.[7]
Kecenderungan
remaja putri senang dengan tren dan segala sesuatu yang modis. Termasuk dalam
hal berpakaian.[8] Tren dan modis menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online berarti gaya yang paling mutakhir atau
pakaian yang mengikuti mode paling baru yang diminati oleh sebagian atau banya
orang.[9]
Dalam hal ini berkaitan dengan perkataan
Paulus dalam ayat kedua. De End
mengatakan bahwa sebagai orang percaya kita harus menjadi pola untuk dunia
bukan mengikuti pola pikir dunia.[10] Di dalam menjalani kehidupan orang Kristen
seharusnya adalah kaum yang paling mandiri.
Hal ini dikarenakan orang Kristen sudah memiliki sebuah standar
kebenaran untuk menerangi seluruh aspek kehidupan mereka agar berkenan kepada
Allah. Standar kebenaran orang lain
tidak ada yang lain daripada Alkitab.[11]
Bukanlah hal yang salah mengikuti perkembangan zaman tetapi yang tidak dapat
diterima adalah perkembangan zaman mempengaruhi pola pikir kekristenan orang
percaya. Barclay menambahkan bahwa “Janganlah orang Kristen seperti bunglon
yang berubah warna di mana dia berada.”[12]
Tetapi haruslah orang Kristen selalu memiliki “warna” yang sama yaitu “warna”
karakter Allah yang sesuai dengan Alkitab.[13]
Kesimpulan
Para
Remaja Kristen khususnya remaja Putri dalam sangat rentan sekali menjadi
sasaran dosa seksual. Maraknya kasus
yang terjadi baik di dalam maupun di luar negri menjadi bukti bahwa tidak
anamnya zaman ini untuk para wanita terlebih remaja putri. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa remaja
putri memiliki kecenderungan untuk meningkatkan penampilan mereka. Salah
satunya melalui pakaian. Remaja yang
selalu berorientasi kepada komunitas sosial membuat mereka cenderung mengikuti
tata cara berpakaian yang modis.
Pakaian
modis bukanlah sesuatu yang salah.
Pakaian modis menjadi salah karena pakaian modis zaman sekarang
cenderung beroientasi kepada pakaian yang berbau erotis atau seksi. Tidak sedikit jika kita melihatpada zaman ini
para remaja mengenakan pakaian yang seksi.
remaja mengenakan pakaian ini bukan hanya lazim menjadi pemandangan di
tempat-tempat umum biasa bahkan banyak kita jumpai di gereja ketika sedang
beribadah.
Alkitab dalam hal pakaian tidak
berbicara secara spesifik. Tetapi bukan
berarti menggunakan pakaian seksi merupakan hal yang diperkenan oleh
Allah. Alkitab dalam hal ini berbicara
mengenai esensi setiap tindakan.
Pertama, setiap tindakan yang kita lakukan hendaklah tidak menjadi batu
sandungan bagi orang lain. Menjadi
Remaja Kristen seharusnya dapat menjadi berkat bukannya menjatuhkan orang lain
dalam dosa dengan pakaian seksi yang dikenakan.
Kedua, sebuah tuntutan bagi setiap orang Kristen, di mana kita dituntut
untuk selalu hidup kudus dan memuliakan Allah dengan tubuh kita. Alkitab menyatakan tubuh kita adalah bait
suci yang telah Allah kuduskan untuk melakukan sesuatu yang baik. Sesuatu yang baik dalam standar Allah sangat
jelas diungkapkan dalam Alkitab. Sebagai
remaja Kristen sudah seharusnyalah kita menjalankan hidup sesuai Alkitab karena
Alkitan adalah dasar yang ditetapkan Allah untuk kita taat agar dapat memiliki
hidup yang berkenan kepada Allah.
[1] Charles Hodge,
1 Corinthians, The Crossway classic commentaries (Wheaton, Ill.:
Crossway Books, 1995), 1 Co 8:9.
[2] Hans
Conzelmann, 1 Corinthians : A Commentary on the First Epistle to the
Corinthians, Translation of Der Erste Brief an Die Korinther.; Includes
Indexes., Hermeneia--a critical and historical commentary on the Bible
(Philadelphia: Fortress Press, 1975), 148.
[3] Bruce B. Barton and Grant R. Osborne, 1
& 2 Corinthians, Life application Bible commentary (Wheaton, Ill.:
Tyndale House, 1999), 116.
[4] John Calvin, Calvin's Commentaries: 1
Corinthians, electronic ed., Logos Library System; Calvin's Commentaries
(Albany, OR: Ages Software, 1998), 1 Co 8:9.
[5]Charles Hodge, 1 Corinthians, The
Crossway classic commentaries (Wheaton, Ill.: Crossway Books, 1995), 1 Co 8:1.
[6] William Barclay, Pemahamana Alkitab Sehari-hari Surat Roma;
(Jakarta, BPK Guning Mulia, 1986) hal 232
No comments:
Post a Comment