Saturday 27 July 2013

Sebuah artikel pembelajaran Etiket dan pengembangan karakter positif dalam diri anda

ETIKET dan ETIKA
 Mengikuti Pelajaran
-          Tepat waktu: tidak terlambat waktu masuk dan kembali setelah jam istirahat
-          Partisipasi:
Ø  Tunjukkan keantusiasanmu dengan menyimak
Ø  Bertanya dengan sopan dan mendengarkan jawabannya. Biasakan terlebih dahulu mengangkat tangan jangan langsung bicara. Bila sudah diberi kesempatan oleh dosen baru bicara
-          Menghargai teman yang sedang bertanya: jangan mentertawakan karena apa yang kamu tahu orang lain belum tentu tahu
-          Jangan bertanya hal yang sudah ditanyakan karena itu dengarkan kuliah dengan baik
-          Menghargai guru. Bila saudara sudah melihat guru tidak dapat menjawab pertanyaan saudara jangan mendesak atau memaksa untuk dituntaskan.
-          Bertanya dengan ketulusan bukan untuk menunjukkan bahwa kita tahu
-          Tidak bicara sendiri karena mengganggu jalannya perkuliahan karena itu membuat suasana ribut, kecuali jika berada dalam diskusi kelompok
-          Jangan mengantuk di kelas. Bila hal itu terjadi sekali-kali dosen pasti akan maklum, tetapi bila hal itu menjadi kebiasaan dosen pasti tidak senang
-          Bagi yang bertugas: siapkan semuanya, minum, meja kecil, spidol, penghapus


Pinjam Meminjam
Ada kalanya kita perlu meminjam sesuatu kepada orang lain. Baik itu barang maupun uang.
Tetapi sebagai seorang hamba Tuhan, tidak seharusnya kita meminjam uang.
Tata krama dalam pinjam-meminjam:
-          Ingat! Jangan gampang meminjam sesuatu kecuali karena kita benar-benar membutuhkannya
-          Apabila kita benar-benar perlu untuk meminjam sesuatu, katakanlah keinginan itu dengan jujur, terus terang, sopan, dan tidak memaksa.
-          Seandainya orang tersebut keberatan untuk meminjamkan, jangan marah, tersinggung atau membencinya. Berpikirlah positif bahwa orang tersebut memang sedang memerlukan apa yang akan kita pinjam, bukan karena ia pelit
-          Ucapkan terima kasih ketika seseorang memberi kita pinjaman. Hal ini sudah sepantasnya kita lakukan karena kebutuhan kita dapat dipenuhinya
-          Jangan berlama-lama menggunakan barang pinjaman. (Apalagi lupa mengembalikan) Bila sudah tidak memakainya, segera kembalikan pada pemiliknya. Kesan apa yang ditangkap orang bila kita melakukan hal ini?
-          Jagalah barang pinjaman itu sebaik-baiknya; jangan sampai rusak. Bila rusak kita harus menggantinya.
-          Jangan meminjamkan barang pinjaman kepada orang lain karena kita tidak berhak meminjamkannya kepada orang lain
-          Pinjamlah barang yang lumrah dipinjamkan. Jangan meminjam barang yang bersifat pribadi.
Contoh: pinjam baju dalam, sikat gigi, dll.
-          Khusus soal uang, jangan terlalu mudah meminjam.
Jangan meremehkan karena jumlah uang yang kecil. “Eh … tolong bayarin dulu ya.” Berapapun jumlahnya kita harus tetap mengingat untuk membayarnya sekalipun hal itu terjadi dengan sahabat dekat kita. Bila kita sudah mau membayarnya ia tidak mau ucapkan terima kasih.
-          Kita harus mengatakan kapan kita akan mengembalikan barang pinjaman tersebut dan mengembalikannya tepat waktu, sehingga orang lain mempunyai kepercayaan kepada kita.
-          Apabila kita gagal mengembalikan tepat waktu, kita harus meminta maaf dan mengatakan alasan yang membuat keterlambatan tersebut
-          Sebaiknya kita sendiri mengupayakan untuk membeli barang tersebut bukan meminjam
-          Jangan meminjam pada orang yang baru kita kenal. Karena akan memulai sebuah image yang tidak terlalu baik terhadap diri kita sendiri.

Membuat Janji
Intro:
Pernahkah seseorang yang telah berjanji pada saudara melupakannya dan tidak sama sekali membicarakannya atau bahkan tidak meminta maaf waktu saudara ingatkan?
-          Kita tidak senang kalau seseorang tidak menepati janjinya
-          Kita tidak percaya lagi dan tidak mau membuat janji dengan dia
-          Demikian juga kita akan diperlakukan demikian jika kita tidak menepati janji kita
Etiket dalam membuat janji:
-          Tentukan waktu dan tempat dengan jelas dan hal ini harus menjadi kesepakatan bersama
-          Datang tepat waktu sesuai yang telah ditentukan bersama. Bila saudara ingin datang lebih awal untuk mencadangkan waktu kalau-kalau ada rintangan yang tiba-tiba saudara boleh saja melakukannya tapi masuklah ke tempat/kantor orang tersebut tepat waktu karena mungkin ia masih mempunyai pekerjaan atau urusan lain. Datang lebih awal berarti saudara bersedia untuk menunggu bukan menjadikan orang lain mengikuti jadwal saudara untuk menghentikan pekerjaan atau hal lain yang tengah dikerjakan
-          Catat janji itu bila hal itu akan terlaksana pada waktu yang masih lama. Catatan ini akan mengingatkan kita
-          Bila mungkin, kita bisa mengingatkan pihak-pihak yang berjanji dengan sms, email atau telepon
-          Jangan membuat janji yang menuntut pemenuhannya dengan segera (waktunya mepet)
Contoh: Bu, bisa ga saya ketemu nanti setelah chapel (waktu ngomong jam 9.30)
Atau telpon pagi hari à jadwal dosen dan mahasiswa berbeda
-          Jangan berjanji bila tidak sanggup untuk menepatinya. Menepati janji melatih disiplin dalam diri sendiri. Menepati janji berarti tidak mengecewakan orang.
-          Apabila mendadak berhalangan, batalkan janji setidak-tidaknya satu hari sebelumnya
-          Jangan lupa memohon maaf kalau kita membatalkan janji atau melupakan janji.
-          Kenali diri saudara, kalau saudara “pelupa” katakan kepada orang tersebut “Tolong ingatkan saya kembali pada hari H” hal ini akan menolong sekali. Tentu saja saudara sendiri sudah harus mempunyai catatan sendiri (agenda/schedule)

Menggunakan Fasilitas Pribadi
Memang fasilitas pribadi adalah milik kita sendiri dan kita berhak untuk mengaturnya sendiri. Namun akan lebih bijaksana bila kita memikirkan bahwa pemakaian fasilitas pribadi dapat berdampak sosial. Misal: penggunaan HP, kendaraan dan alat-alat lain.
Bagaimana supaya dampak sosial yang diakibatkan oleh penggunaan fasilitas pribadi kita bersifat positif?
-          Sebaiknya ketika kita mengadakan fasilitas pribadi tidak berlebihan
-          Memakai barang-barang bermerek untuk menaikkan status kita
Contoh: seorang pendeta yang terus mengangkat tangan tinggi sehingga jam rolex nya terlihat
-          Jika itu alasannya itu akan mubazir
-          Fasilitas pribadi bukan kita adakan untuk show off
-          Pakailah fasilitas pribadi secara positif. Akan sangat baik bila fasilitas pribadi yang kita miliki bisa berguna bagi orang lain yang memerlukannya
-          Jangan membiarkan barang yang kita miliki dan tidak mau kita pakai lagi idle padahal bisa diberikan kepada orang lain yang lebih memerlukannya
-          Ingatlah selalu bahwa barang-barang dan apapun yang kita miliki adalah titipan Allah karena itu adakanlah, pakailah, rawatlah sebaik-baiknya dan bagikanlah kepada orang yang membutuhkannya

Menggunakan Fasilitas Umum
Bagaimana kita seharusnya menjaga dan memelihara fasilitas umum yang tersedia bagi kita? Dalam konteks komunitas SAAT:
-          Bila kita menggunakan fasilitas umum, kita harus menjaga kebersihan, memelihara kelestariannya agar tidak rusak, dan jangan menyia-nyiakannya
-          Ingat fasilitas umum disediakan untuk umum dan dipakai oleh orang banyak bukan untuk diri kita sendiri karena itu jangan kita menjadikan fasilitas umum seakan-akan milik kita pribadi.
Mis: memakai alat olah raga, mematikan lampu di kelas,
Di luar SAAT
-          Apabila kita menggunakan jasa angkutan umum, sebaiknya kita naik dan turun pada tempatnya untuk menghindari kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas. Bayarlah dengan uang pas.
-          Menggunakan WC umum, kita harus menyiramkan air setelah kita menggunakannya. Matikan lampu dan air yang terus menerus mengalir. Masuk toilet yang benar, pria masuk ke toilet pria, wanita masuk ke toilet wanita
Contoh: seorang ibu yang membiarkan anaknya pipis di wastafel

Prinsip: sadarilah bahwa fasilitas umum disediakan untuk orang banyak bukan
              untuk diri kita sendiri, namun kita harus menganggapnya sebagai milik  
              sendiri sehingga kita mau memelihara dan merawatnya.

Etiket Bertamu dan Menerima Tamu
Bertamu
-         Sebelum bertamu, hendaklah kita memberitahukan tuan rumah terlebih dahulu waktu dan tujuan dari kedatangan kita agar kunjungan kita tepat waktunya
-         Sebaiknya kita tidak berlama-lama bertamu agar tidak mengganggu tuan rumah
-         Bila kita menekan bel atau mengetuk pintu, lakukanlah dengan sopan. Bila belum ada respon dari tuan rumah, tunggulah sebentar sebelum mengulanginya kembali.
-         Apabila kita membawa kendaraan, parkirlah di tempat yang tidak mengganggu lalu lintas kendaraan tuan rumah
-         Masuklah setelah dipersilakan oleh tuan rumah. Demikian juga kita duduk atau mencicipi minuman dan snack (bila disediakan) setelah dipersilakan oleh tuan rumah.
-         Sebelum masuk ruang lepaslah alas kaki terlebih bila di luar ruangan tampak sederet sandal atau sepatu
-         Hendaklah kita melepaskan topi kita ketika memasuki ruang dan selama bercakap-cakap
-         Pakailah baju yang rapi dan sopan waktu bertamu
-         Sebelum meninggalkan tempat, ucapkanlah terima kasih kepada tuan rumah yang telah menerima kita dengan ramah

Menerima Tamu
-         Sapalah tamu dengan sopan dan ramah
-         Apabila kita membukakan pintu untuk tamu, kita persilakan tamu untuk masuk lebih dahulu dan duduk di tempat yang kita tunjukkan
-         Pakailah pakaian yang bersih, rapi, dan sopan. Kurang pantas kalau kita memakai baju tidur atau kaos dalam saja ketika berhadapan dengan tamu.
-         Apabila tamu hendak menginap, sebaiknya kita menyediakan kamar tidur dan alat mandi. Tunjukkan toilet, kamar mandi, dan kamar tidur kepadanya.
-         Jangan mengajak ngobrol tamu sampai larut malam
-         Ketika tamu hendak pulang, kita boleh mengingatkannya supaya jangan sampai ada barang yang tertinggal. Kemudian kita sebaiknya mengantar tamu kita ke pintu. Bukakan pintu dan biarkan tamu untuk keluar lebih dahulu.

Etiket Menginap
-         Beritahukan kapan kita akan menginap, berapa lama, dan dengan siapa kita akan menginap
-         Bawalah keperluan pribadi kita misal: handuk, sabun, sikat gigi dan odol, serta obat-obatan pribadi
-         Ikuti aturan yang berlaku di tempat kita menginap. Misal: jam makan, dll.
-         Berinteraksilah dengan semua anggota keluarga
-         Jangan mengajak tuan rumah ngobrol sampai larut malam
-         Apabila hendak menggunakan barang-barang milik tuan rumah, mintalah izin terlebih dahulu. Lalu tempatkanlah kembali barang tersebut di tempat asalnya.
-         Jagalah kebersihan dan kerapihan kamar tidur, kamar mandi, dan toilet. Jangan lupa mematikan lampu atau kran air bila mau meninggalkan ruangan.
-         Sebaiknya kita makan dan minum sebagaimana yang disediakan oleh tuan rumah. Jangan meminta tuan rumah untuk menyediakan makanan dan minuman yang sesuai selera kita.
-         Segeralah memberitahu tuan rumah bila kita menemukan sesuatu dalam keadaan rusak. Bila kita kebetulan yang merusakan barang tuan rumah, mintalah maaf dan katakan kita akan menggantinya. Ingat sebaiknya kita sangat berhati-hati dengan barang-barang milik tuan rumah.
-         Bila kita hendak keluar rumah, beritahu tuan rumah kapan kita akan kembali
-         Sebelum kita meninggalkan tempat menginap, hendaklah kita memeriksa dahulu kebersihan kamar tidur dan kamar mandi yang kita pakai. Telitilah kalau-kalau ada barang-barang kita yang tertinggal atau mungkin barang tuan rumah yang terbawa.
-         Ucapkanlah terima kasih kepada tuan rumah atas pelayanan yang baik yang telah kita terima

Mengembangkan Kepekaan

          Dalam kuliah yang pertama kita telah mempelajari apa artinya etiket, yaitu norma kesopanan dalam berelasi dengan orang lain. Namun pengetahuan akan etiket yang telah kita pahami tidak menjamin bahwa kita akan berhasil dalam berelasi dengan orang lain. Diperlukan kepekaan dalam diri kita agar kita dapat berhasil untuk menerapkannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, kepekaan didefinisikan sebagai “kesanggupan bereaksi terhadap suatu keadaan.”  Kepekaan sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosi seseorang. Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence menjelaskan bagaimana kesuksesan seseorang sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosionalnya. Secara sederhana penjelasan Goleman tentang kecerdasan emosional dapat kita mengerti sebagai kemampuan emosional dan kemampuan sosial seseorang untuk menghadapi aspek kehidupannya. Berbeda dari IQ yang ditentukan sejak lahir, EQ dapat dipupuk dan diperkuat dalam setiap pribadi. Oleh karena itu, marilah kita memupuk dan memperkuat kecerdasan emosional kita.

Kecerdasan emosional mencakup lima wilayah utama:
1.    Kemampuan untuk mengenali emosi diri
Dengan kesadarannya seseorang mampu untuk mengenali perasaannya sewaktu perasaan itu terjadi sehingga ia dapat menamai perasaannya itu (Ingat kuliah Pdt. Daniel Tanusaputra mengenai Menangani Kemarahan)
2.    Kemampuan untuk mengelola emosi diri
Ini adalah kelanjutan dari kesadaran diri dalam mengenali emosi (point 1) yang diikuti dengan tindakan pengungkapan perasaan secara pas. Kemampuan mengelola emosi ini juga meliputi kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan untuk bangkit kembali dengan cepat tidak terus menerus dikendalikan oleh perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal yang negatif.
3.    Kemampuan untuk memotivasi diri
Kemampuan seseorang untuk menata emosinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Hal ini termasuk kemampuan untuk menahan diri terhadap kepuasan, mengendalikan dorongan hati, dan menyesuaikan diri dengan flow yang ada sehingga terwujud kinerja yang baik.
4.    Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain
Ini adalah kemampuan berempati atau kepedulian secara emosional. Orang ini mampu menempatkan diri ke dalam situasi dan perasaan orang lain. Oleh karena itu ia dapat memahami pikiran, perasaan, dan prilaku orang lain. Namun empatinya tidak membuat dia terhanyut dengan perasaan orang lain. Ia tetap dapat mempertahankan perasaannya sendiri.
5.    Kemampuan untuk berelasi dengan orang lain
Kemampuan ini berkaitan dengan ketrampilan mengelola emosi orang lain, memimpin, dan mengorganisir orang lain. Orang ini mudah untuk memulai dan membina relasi, dan ia menjadi seseorang yang disukai dalam pergaulan.

Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan emosional:
1.    Pandai mengendalikan diri dan mampu beradaptasi
2.    Memiliki sikap empati, dapat menyelesaikan konflik, dan bekerja sama dalam tim
3.    Mampu bergaul dan membangun persahabatan
4.    Mampu berkomunikasi
5.    Mampu mempengaruhi orang lain
6.    Memiliki sikap percaya diri
7.    Memiliki motivasi diri untuk menghadapi tantangan
8.    Mampu mengekspresikan diri secara kreatif dan inisiatif
9.    Memiliki rasa ingin tahu yang besar
10.           Memiliki rasa humor

Kembangkanlah semua area ini dalam diri Saudara!
Ketahuilah kecerdasan emosional Saudara dengan mengikuti test on line di:

http://discoveryhealth.queendom.com/questions/eiq_abridged_1.html

No comments:

Post a Comment