ETIKET dan ETIKA
Mengikuti Pelajaran
-
Tepat waktu: tidak terlambat waktu masuk
dan kembali setelah jam istirahat
-
Partisipasi:
Ø
Tunjukkan keantusiasanmu dengan menyimak
Ø
Bertanya dengan sopan dan mendengarkan
jawabannya. Biasakan terlebih dahulu mengangkat tangan jangan langsung bicara. Bila
sudah diberi kesempatan oleh dosen baru bicara
-
Menghargai teman yang sedang bertanya:
jangan mentertawakan karena apa yang kamu tahu orang lain belum tentu tahu
-
Jangan bertanya hal yang sudah ditanyakan
karena itu dengarkan kuliah dengan baik
-
Menghargai guru.
Bila saudara sudah melihat guru tidak dapat
menjawab pertanyaan saudara jangan mendesak atau memaksa untuk dituntaskan.
-
Bertanya dengan ketulusan bukan untuk
menunjukkan bahwa kita tahu
-
Tidak bicara sendiri karena mengganggu
jalannya perkuliahan karena itu membuat suasana ribut, kecuali jika berada
dalam diskusi kelompok
-
Jangan mengantuk di kelas. Bila hal itu
terjadi sekali-kali dosen pasti akan maklum, tetapi bila hal itu menjadi
kebiasaan dosen pasti tidak senang
-
Bagi yang bertugas: siapkan semuanya,
minum, meja kecil, spidol, penghapus
Pinjam Meminjam
Ada
kalanya kita perlu meminjam sesuatu kepada orang lain. Baik itu barang maupun
uang.
Tetapi
sebagai seorang hamba Tuhan, tidak seharusnya kita meminjam uang.
Tata
krama dalam pinjam-meminjam:
-
Ingat! Jangan gampang meminjam sesuatu
kecuali karena kita benar-benar membutuhkannya
-
Apabila kita benar-benar perlu untuk
meminjam sesuatu, katakanlah keinginan itu dengan jujur, terus terang, sopan,
dan tidak memaksa.
-
Seandainya orang tersebut keberatan
untuk meminjamkan, jangan marah, tersinggung atau membencinya. Berpikirlah
positif bahwa orang tersebut memang sedang memerlukan apa yang akan kita
pinjam, bukan karena ia pelit
-
Ucapkan terima kasih ketika seseorang
memberi kita pinjaman. Hal ini sudah sepantasnya kita lakukan karena kebutuhan
kita dapat dipenuhinya
-
Jangan berlama-lama menggunakan barang
pinjaman. (Apalagi lupa mengembalikan) Bila sudah tidak memakainya, segera
kembalikan pada pemiliknya. Kesan apa yang ditangkap orang bila kita melakukan
hal ini?
-
Jagalah barang pinjaman itu
sebaik-baiknya; jangan sampai rusak. Bila rusak kita harus menggantinya.
-
Jangan meminjamkan barang pinjaman
kepada orang lain karena kita tidak berhak meminjamkannya kepada orang lain
-
Pinjamlah barang yang lumrah
dipinjamkan. Jangan meminjam barang yang bersifat pribadi.
Contoh:
pinjam baju dalam, sikat gigi, dll.
-
Khusus soal uang, jangan terlalu mudah
meminjam.
Jangan
meremehkan karena jumlah uang yang kecil. “Eh … tolong bayarin dulu ya.”
Berapapun jumlahnya kita harus tetap mengingat untuk membayarnya sekalipun hal
itu terjadi dengan sahabat dekat kita. Bila kita sudah mau membayarnya ia tidak
mau ucapkan terima kasih.
-
Kita harus mengatakan kapan kita akan
mengembalikan barang pinjaman tersebut dan mengembalikannya tepat waktu,
sehingga orang lain mempunyai kepercayaan kepada kita.
-
Apabila kita gagal mengembalikan tepat
waktu, kita harus meminta maaf dan mengatakan alasan yang membuat keterlambatan
tersebut
-
Sebaiknya kita sendiri mengupayakan
untuk membeli barang tersebut bukan meminjam
-
Jangan meminjam pada orang yang baru
kita kenal. Karena akan memulai sebuah image yang tidak terlalu baik
terhadap diri kita sendiri.
Membuat Janji
Intro:
Pernahkah
seseorang yang telah berjanji pada saudara melupakannya dan tidak sama sekali
membicarakannya atau bahkan tidak meminta maaf waktu saudara ingatkan?
-
Kita tidak senang kalau seseorang tidak
menepati janjinya
-
Kita tidak percaya lagi dan tidak mau
membuat janji dengan dia
-
Demikian juga kita akan diperlakukan
demikian jika kita tidak menepati janji kita
Etiket
dalam membuat janji:
-
Tentukan waktu dan tempat dengan jelas
dan hal ini harus menjadi kesepakatan bersama
-
Datang tepat waktu sesuai yang telah
ditentukan bersama. Bila saudara ingin datang lebih awal untuk mencadangkan
waktu kalau-kalau ada rintangan yang tiba-tiba saudara boleh saja melakukannya
tapi masuklah ke tempat/kantor orang tersebut tepat waktu karena mungkin ia
masih mempunyai pekerjaan atau urusan lain. Datang lebih awal berarti saudara bersedia
untuk menunggu bukan menjadikan orang lain mengikuti jadwal saudara untuk
menghentikan pekerjaan atau hal lain yang tengah dikerjakan
-
Catat janji itu bila hal itu akan
terlaksana pada waktu yang masih lama. Catatan ini akan mengingatkan kita
-
Bila mungkin, kita bisa mengingatkan
pihak-pihak yang berjanji dengan sms, email atau telepon
-
Jangan membuat janji yang menuntut
pemenuhannya dengan segera (waktunya mepet)
Contoh:
Bu, bisa ga saya ketemu nanti setelah chapel (waktu ngomong jam 9.30)
Atau
telpon pagi hari à jadwal dosen
dan mahasiswa berbeda
-
Jangan berjanji bila tidak sanggup untuk
menepatinya. Menepati janji melatih disiplin dalam diri sendiri. Menepati janji
berarti tidak mengecewakan orang.
-
Apabila mendadak berhalangan, batalkan
janji setidak-tidaknya satu hari sebelumnya
-
Jangan lupa memohon maaf kalau kita
membatalkan janji atau melupakan janji.
-
Kenali diri saudara, kalau saudara
“pelupa” katakan kepada orang tersebut “Tolong ingatkan saya kembali pada hari
H” hal ini akan menolong sekali. Tentu saja saudara sendiri sudah harus
mempunyai catatan sendiri (agenda/schedule)
Menggunakan
Fasilitas Pribadi
Memang
fasilitas pribadi adalah milik kita sendiri dan kita berhak untuk mengaturnya
sendiri. Namun akan lebih bijaksana bila kita memikirkan bahwa pemakaian
fasilitas pribadi dapat berdampak sosial. Misal: penggunaan HP, kendaraan dan
alat-alat lain.
Bagaimana
supaya dampak sosial yang diakibatkan oleh penggunaan fasilitas pribadi kita
bersifat positif?
-
Sebaiknya ketika kita mengadakan
fasilitas pribadi tidak berlebihan
-
Memakai barang-barang bermerek untuk
menaikkan status kita
Contoh:
seorang pendeta yang terus mengangkat tangan tinggi sehingga jam rolex nya
terlihat
-
Jika itu alasannya itu akan mubazir
-
Fasilitas pribadi bukan kita adakan
untuk show off
-
Pakailah fasilitas pribadi secara
positif. Akan sangat baik bila fasilitas pribadi yang kita miliki bisa berguna
bagi orang lain yang memerlukannya
-
Jangan membiarkan barang yang kita
miliki dan tidak mau kita pakai lagi idle
padahal bisa diberikan kepada orang lain yang lebih memerlukannya
-
Ingatlah selalu bahwa barang-barang dan
apapun yang kita miliki adalah titipan Allah karena itu adakanlah, pakailah,
rawatlah sebaik-baiknya dan bagikanlah kepada orang yang membutuhkannya
Menggunakan
Fasilitas Umum
Bagaimana
kita seharusnya menjaga dan memelihara fasilitas umum yang tersedia bagi kita?
Dalam konteks komunitas SAAT:
-
Bila kita menggunakan fasilitas umum,
kita harus menjaga kebersihan, memelihara kelestariannya agar tidak rusak, dan
jangan menyia-nyiakannya
-
Ingat fasilitas umum disediakan untuk
umum dan dipakai oleh orang banyak bukan untuk diri kita sendiri karena itu
jangan kita menjadikan fasilitas umum seakan-akan milik kita pribadi.
Mis:
memakai alat olah raga, mematikan lampu di kelas,
Di
luar SAAT
-
Apabila kita menggunakan jasa angkutan
umum, sebaiknya kita naik dan turun pada tempatnya untuk menghindari kemacetan
dan kesemrawutan lalu lintas. Bayarlah dengan uang pas.
-
Menggunakan WC umum, kita harus
menyiramkan air setelah kita menggunakannya. Matikan lampu dan air yang terus
menerus mengalir. Masuk toilet yang benar, pria masuk ke toilet pria, wanita masuk
ke toilet wanita
Contoh:
seorang ibu yang membiarkan anaknya pipis di wastafel
Prinsip:
sadarilah bahwa fasilitas umum disediakan untuk orang banyak bukan
untuk diri kita sendiri, namun
kita harus menganggapnya sebagai milik
sendiri sehingga kita mau
memelihara dan merawatnya.
Etiket Bertamu dan Menerima Tamu
Bertamu
-
Sebelum bertamu, hendaklah kita
memberitahukan tuan rumah terlebih dahulu waktu dan tujuan dari kedatangan kita
agar kunjungan kita tepat waktunya
-
Sebaiknya kita tidak berlama-lama
bertamu agar tidak mengganggu tuan rumah
-
Bila kita menekan bel atau mengetuk
pintu, lakukanlah dengan sopan. Bila belum ada respon dari tuan rumah,
tunggulah sebentar sebelum mengulanginya kembali.
-
Apabila kita membawa kendaraan,
parkirlah di tempat yang tidak mengganggu lalu lintas kendaraan tuan rumah
-
Masuklah setelah dipersilakan oleh tuan
rumah. Demikian juga kita duduk atau mencicipi minuman dan snack (bila disediakan) setelah dipersilakan oleh tuan rumah.
-
Sebelum masuk ruang lepaslah alas kaki
terlebih bila di luar ruangan tampak sederet sandal atau sepatu
-
Hendaklah kita melepaskan topi kita
ketika memasuki ruang dan selama bercakap-cakap
-
Pakailah baju yang rapi dan sopan waktu
bertamu
-
Sebelum meninggalkan tempat, ucapkanlah
terima kasih kepada tuan rumah yang telah menerima kita dengan ramah
Menerima Tamu
-
Sapalah tamu dengan sopan dan ramah
-
Apabila kita membukakan pintu untuk
tamu, kita persilakan tamu untuk masuk lebih dahulu dan duduk di tempat yang
kita tunjukkan
-
Pakailah pakaian yang bersih, rapi, dan
sopan. Kurang pantas kalau kita memakai baju tidur atau kaos dalam saja ketika
berhadapan dengan tamu.
-
Apabila tamu hendak menginap, sebaiknya
kita menyediakan kamar tidur dan alat mandi. Tunjukkan toilet, kamar mandi, dan
kamar tidur kepadanya.
-
Jangan mengajak ngobrol tamu sampai
larut malam
-
Ketika tamu hendak pulang, kita boleh
mengingatkannya supaya jangan sampai ada barang yang tertinggal. Kemudian kita
sebaiknya mengantar tamu kita ke pintu. Bukakan pintu dan biarkan tamu untuk
keluar lebih dahulu.
Etiket Menginap
-
Beritahukan kapan kita akan menginap,
berapa lama, dan dengan siapa kita akan menginap
-
Bawalah keperluan pribadi kita misal:
handuk, sabun, sikat gigi dan odol, serta obat-obatan pribadi
-
Ikuti aturan yang berlaku di tempat kita
menginap. Misal: jam makan, dll.
-
Berinteraksilah dengan semua anggota
keluarga
-
Jangan mengajak tuan rumah ngobrol
sampai larut malam
-
Apabila hendak menggunakan barang-barang
milik tuan rumah, mintalah izin terlebih dahulu. Lalu tempatkanlah kembali barang
tersebut di tempat asalnya.
-
Jagalah kebersihan dan kerapihan kamar
tidur, kamar mandi, dan toilet. Jangan lupa mematikan lampu atau kran air bila
mau meninggalkan ruangan.
-
Sebaiknya kita makan dan minum
sebagaimana yang disediakan oleh tuan rumah. Jangan meminta tuan rumah untuk
menyediakan makanan dan minuman yang sesuai selera kita.
-
Segeralah memberitahu tuan rumah bila
kita menemukan sesuatu dalam keadaan rusak. Bila kita kebetulan yang merusakan
barang tuan rumah, mintalah maaf dan katakan kita akan menggantinya. Ingat
sebaiknya kita sangat berhati-hati dengan barang-barang milik tuan
rumah.
-
Bila kita hendak keluar rumah, beritahu
tuan rumah kapan kita akan kembali
-
Sebelum kita meninggalkan tempat
menginap, hendaklah kita memeriksa dahulu kebersihan kamar tidur dan kamar
mandi yang kita pakai. Telitilah kalau-kalau ada barang-barang kita yang
tertinggal atau mungkin barang tuan rumah yang terbawa.
-
Ucapkanlah terima kasih kepada tuan
rumah atas pelayanan yang baik yang telah kita terima
Mengembangkan
Kepekaan
Dalam kuliah yang pertama kita telah
mempelajari apa artinya etiket, yaitu norma kesopanan dalam berelasi dengan
orang lain. Namun pengetahuan akan etiket yang telah kita pahami tidak menjamin
bahwa kita akan berhasil dalam berelasi dengan orang lain. Diperlukan kepekaan
dalam diri kita agar kita dapat berhasil untuk menerapkannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, kepekaan didefinisikan sebagai “kesanggupan bereaksi terhadap suatu
keadaan.” Kepekaan sangat dipengaruhi
oleh kecerdasan emosi seseorang. Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence menjelaskan
bagaimana kesuksesan seseorang sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosionalnya.
Secara sederhana penjelasan Goleman tentang kecerdasan emosional dapat kita
mengerti sebagai kemampuan emosional dan kemampuan sosial seseorang untuk
menghadapi aspek kehidupannya. Berbeda dari IQ yang ditentukan sejak lahir, EQ
dapat dipupuk dan diperkuat dalam setiap pribadi. Oleh karena itu, marilah kita
memupuk dan memperkuat kecerdasan emosional kita.
Kecerdasan
emosional mencakup lima wilayah utama:
1. Kemampuan
untuk mengenali emosi diri
Dengan
kesadarannya seseorang mampu untuk mengenali perasaannya sewaktu perasaan itu
terjadi sehingga ia dapat menamai perasaannya itu (Ingat kuliah Pdt. Daniel
Tanusaputra mengenai Menangani Kemarahan)
2. Kemampuan
untuk mengelola emosi diri
Ini
adalah kelanjutan dari kesadaran diri dalam mengenali emosi (point 1) yang
diikuti dengan tindakan pengungkapan perasaan secara pas. Kemampuan mengelola
emosi ini juga meliputi kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan
kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan untuk bangkit kembali dengan cepat
tidak terus menerus dikendalikan oleh perasaan murung atau melarikan diri pada
hal-hal yang negatif.
3. Kemampuan
untuk memotivasi diri
Kemampuan
seseorang untuk menata emosinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Hal ini
termasuk kemampuan untuk menahan diri terhadap kepuasan, mengendalikan dorongan
hati, dan menyesuaikan diri dengan flow
yang ada sehingga terwujud kinerja yang baik.
4. Kemampuan
untuk mengenali emosi orang lain
Ini
adalah kemampuan berempati atau kepedulian secara emosional. Orang ini mampu
menempatkan diri ke dalam situasi dan perasaan orang lain. Oleh karena itu ia
dapat memahami pikiran, perasaan, dan prilaku orang lain. Namun empatinya tidak
membuat dia terhanyut dengan perasaan orang lain. Ia tetap dapat mempertahankan
perasaannya sendiri.
5. Kemampuan
untuk berelasi dengan orang lain
Kemampuan
ini berkaitan dengan ketrampilan mengelola emosi orang lain, memimpin, dan
mengorganisir orang lain. Orang ini mudah untuk memulai dan membina relasi, dan
ia menjadi seseorang yang disukai dalam pergaulan.
Ciri-ciri orang
yang memiliki kecerdasan emosional:
1. Pandai
mengendalikan diri dan mampu beradaptasi
2. Memiliki
sikap empati, dapat menyelesaikan konflik, dan bekerja sama dalam tim
3. Mampu
bergaul dan membangun persahabatan
4. Mampu
berkomunikasi
5. Mampu
mempengaruhi orang lain
6. Memiliki
sikap percaya diri
7. Memiliki
motivasi diri untuk menghadapi tantangan
8. Mampu
mengekspresikan diri secara kreatif dan inisiatif
9. Memiliki
rasa ingin tahu yang besar
10.
Memiliki rasa humor
Kembangkanlah
semua area ini dalam diri Saudara!
Ketahuilah
kecerdasan emosional Saudara dengan mengikuti test on line di:
http://discoveryhealth.queendom.com/questions/eiq_abridged_1.html
No comments:
Post a Comment