Thursday, 1 August 2013
Saturday, 27 July 2013
Say NO TO DRUGs....
FAKTA dan BUKTI sudah
jelas mengapa masih coba-coba
Ada beberapa fakta penting yang
perlu kita simak bersama.
·
Indonesia merupakan negara ketiga yang
paling besar mengkonsumsi rokok setelah China. Remaja usia 15-19 tahun
meningkat sebanyak 144% selama tahun 1995-2004.
·
Sebanyak 20 siswi sebuah SMP negeri di
Jakarta kerap mangkal menunggu pria hidung belang di lokasi prostitusi liar. Para
siswi ini nekat terjun ke dunia malam agar memiliki uang dan HP model terbaru.
·
Hasil survey Komisi nasional Perindungan
Anak di 12 Provinsi pada tahun 2006: 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka
menonton film porno; 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman dan oral
seks; 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
·
Tahun 2004, Rumah Sakit ketergantungan narkoba
hanya menangani 2000-an orang. Tahun 2009 jumlah kasus narkoba sudah naik empat
kali lipat.
·
2-3 akun Twitter diaktivasi setiap
detik. Setiap hari, Twitter menghasilkan 50 juta tweet.
·
Facebook memiliki 350 juta pengguna
aktif. 50 persen penggunanya online setiap hari.
Tt, jikalau saya melihat data-data macam
ini biasanya memori nenek moyang saya, si
Adam, otomatis ke-play. Ternyata dia
tidak hanya mewariskan dosa kepada kita. Saudara, dalam bayangan saya, pada
waktu Adam berada di taman Eden, ia sangat-sangat berkecukupan. Mau makan,
tinggal pilih buah yang mau dimakan; mau main-main dengan binatang tinggal
pilih binatang yang mau dimainin. Kayaknya
Adam kok tidak mengalami apa yang
kita sama-sama rasakan di zaman sekarang ini. Pada waktu itu nggak ada yang namanya narkoba, rokok,
pornografi, TV, facebook, twitter, dll. Mudah saja bagi Adam untuk tidak
kecanduan. Yaiyalah lha wong yang dihadepin tiap hari hanya binatang,
buah, pohon, awan, isteri – binatang, buah, pohon, awan, isteri. Nggak ada menarik-menariknya untuk
dicanduin. Tetapi saudara, iblis memang luar biasa. Dibalik segala hal baik
yang ada di taman eden, dia tahu satu hal yang bisa jadi kelemahan si Adam.
Buah pengetahuan yang baik dan yang jahat.
Tt, ketika iblis tahu kelemahan Adam
dan Hawa, mulailah Dia bekerja. Iblis, si jahat yang punya seribu akal bulus,
berusaha meyakinkan Adam dan Hawa bahwa buah itu lebih ranum daripada Allah dan
perintahNya. Akhirnya, Adam dan Hawa tidak kuasa menahan hawa nafsunya.
Keinginan untuk menjadi Allah atas diri mereka sendiri menjadi candu dalam diri
mereka. Allah dan kehendaknya menjadi tidak lebih berharga untuk mereka
pertahankan. Mereka berdua kompak tergelincir jatuh dalam lubang dosa.
Tt, dunia memang sudah berkembang
pesat karena teknologi dan ilmu pengetahuan. Tetapi sosok ular yang ada di
taman eden masih tetap ada. Kekuatannya untuk melumpuhkan manusia masih tetap
sama. Bahkan dewasa ini, begitu banyak sarana yang dapat dipakai si iblis untuk
membuat anak-anak Tuhan mempunggungi Allah Bapanya. Narkoba, rokok, TV,
Facebook, Twitter, dan banyak hal-hal yang lain.
Tt, sebagai anak-anak Tuhan, kita
perlu benar-benar mewaspadai si ular dan alat-alat candunya. Kita perlu melihat
kepada Alkitab, apa yang Allah inginkan dari dunia. Apa sebenarnya yang menjadi
akar permasalahan dari kecanduan. Bagaimana caranya menghadapi kecanduan.
Pembahasan Alkitab Tentang
Kecanduan
Tt, kalo kita membaca keseluruhan Alkitab, kita tidak akan pernah
menemukan kata “kecanduan” disana. Di dalam Alkitab pun tidak ada frasa yang
berbunyi “Dilarang merokok”, “Dilarang nonton TV berlebihan”, “Dilarang maen
Facebook sampe jadi autis”, dll. Lalu gimana
donk?
Tt, Alkitab menggambarkan “keberhalaan”
sama dengan kecanduan. Mari kita buka
Kolose 3:5. Disitu dikatakan bahwa: “karena itu matikanlah dalam dirimu segala
sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan
juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.” Tt, teks ini dengan kata lain ingin mengatakan
bahwa segala sesuatu yang duniawi itu penyembahan berhala. Percabulan,
kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan keserakahan adalah hal-hal yang familiar
ada dalam alat-alat candu iblis di dunia. Sebut saja: Pornografi, game online, narkoba,
kecanduan sosial media, semuanya mengandung hal-hal yang disebutkan dalam
Kolose 3:5. Masih belum jelas?
Mari kita berterima-kasih kepada
bapak John Piper karena artikel yang dia buat untuk merangkumkan keberhalaan
dalam Kolose 3:5 ini. Ia merangkumnya dalam beberapa poin-poin. Mari kita
sama-sama lihat.
·
Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo
apa yang dinikmatin itu nggak
bermanfaat baik dan proporsi. Istilah kerennya “nggak balik modal” lah.
·
Suatu kenikmatan didalam sesuatu yang dikasih oleh Allah bakal jadi berhala kalo
itu malah ngebuat kita lebih nikmatin
apa yang Dia kasih daripada diriNya
sendiri.
·
Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo kenikmatan itu berubah menjadi
kebutuhan.
·
Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo
kenikmatan itu ngebangkitin “aku”nya kita. Jadinya kita ngerasa kita
doang yang mampu, orang lain nggak
bisa.
·
Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo kita
mulai nggak mau ngelepasin sesuatu padahal
Allah udah suruh kita untuk ngelepasin.
Tt, mungkin ketika kita mendengar
poin-poin yang menggambarkan tentang berhala tadi, di telinga kita seperti ada megaphone
raksasa yang berteriak: “rokokmu berhalamu”; “narkobamu berhalamu”; “TVmu
berhalamu”; “twittermu berhalamu.” Atau
mungkin di hati kita ada bisikan-bisikan kecil yang berhembus lembut namun
menusuk: “Apa kau tahu bahwa talenta menyanyi-mu adalah berhalamu”; “orang
tua-mu berhalamu lho”; “benar, pacarmu-lah berhalamu.” Tt, hati kita adalah parbik berhala.
Sadar-atau tidak sadar, ada terlalu banyak hal yang seringkali menggusur Allah
dari tahtaNya dalam hati kita. Lalu apa yang harus kita lakukan? Mengapa Tuhan
mencemplungkan kita dalam dunia ini, dunia yang sangat mengalihkan pandangan
kita dariNya? Haruskah kita memusuhi dunia ini? Apa yang seharusnya kita
lakukan pada dunia? Saudara, mari bersama kita lihat bagaimana Alkitab kita menggambarkan
tentang dunia.
Bagaimana Seharusnya
Memperlakukan Dunia?
Mari kita buka kitab Kejadian 1:31.
Tt, dalam bagian ini Tuhan yang luar biasa menunjukkan kemahakuasaanNya
di awal Alkitab, Ia menjadikan semuanya ada. Ia kemudian menyimak hasil
ciptaanNya dengan rasa sukacita yang besar. Terang ditelitinya dan dinilaiNya “baik”; bumi dan laut tidak luput dari
pandanganNya dan ditemukannya “baik”; rumput, pohon, dan buah ‘dikecapNya’ dan dicapNya “baik”. Semua ciptaan ini tertata dengan
baik. Dalam kisah penciptaan di Kejadian 1, enam kali kalimat ini
diulang-ulang: "maka Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh
amat baik" (1:31). Temanku, dunia ini yang seluruhnya adalah ciptaan Tuhan
merupakan karya agung Allah yang amat sangat baik.
Nahh Tt, bukan hanya sampai disana, dunia
yang amat sangat baik ini juga adalah dunia yang amat dikasihi oleh Allah. Yohanes
3:16 berkata “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia
mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” Dunia, walaupun telah cemar dan
hina karena dosa, tidak dipandangNya sebelah mata. Dunia menjadi objek
kasih-Nya yang utuh dan berlimpah-limpah itu.
Tt dunia bukan hanya diciptakan baik
dan dikasihi oleh Allah. 1 Timotius 6:17b mengatakan bahwa “Allah yang dalam kekayaan-Nya
memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.”
Allah sengaja menciptakan segala sesuatu, dunia ini, untuk kita nikmati.
Allah menciptakan segala sesuatu dengan amat sangat baik untuk dikasihi-Nya,
untuk membuat kita menikmatinya.
Tetapi temanku, mari kita melihat
bagian Alkitab yang lain di 1 Yohanes 2:15, disitu dikatakan “Janganlah kamu mengasihi dunia dan
apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa
tidak akan ada di dalam orang itu.”
Jika kita bandingkan, antara ayat di Kejadian 1:31 dan Yohanes 3:16
dengan 1 Yohanes 2:15 ada tercium bau kontradiksi. Katanya dunia sungguh amat
baik dan sangat dikasihi Allah, kita bahkan disuruh
untuk menikmati dunia, tetapi kok
kita dilarang untuk mengasihi dunia. Bayangkan Tt, kalo kita lagi bener-bener laper nihh, lalu tiba-tiba seseorang datang
ke arah kita sambil membawa sepiring hamburger ukuran super besar dengan daging
yang disuir-suir dan dengan taburan keju diatasnya. Air liur kita hampir saja menetes
ke hamburger itu, sebelum kita akhirnya menyadari bahwa ada yang salah di
hamburger itu. Di atas hamburger itu menancap sebuah bendera mini. Di bendera
mini itu ada tertulis “JANGAN DIMAKAN !!” Kesal bukan Tt?
Tt, sebenarnya arti kata dunia dalam
1 Yohanes 2:15 berbeda dengan dunia yang ada di Kejadian, Yohanes dan surat 1
Yohanes tadi. Kata “dunia” disini bukan menunjuk pada tumbuhan,
hewan dan manusia yang diciptakan sangat baik oleh Allah. Kata “dunia” disini juga
bukan menunjuk pada keteraturan atau kemudahan yang kita dapat dari kemajuan
teknologi, seperti kemudahan akses medis dan kemajuan ilmu pengetahuan yang
juga merupakan hal yang baik di mata Allah. Keduniawian disini berarti mencintai
nilai-nilai dan mengejar kesenangan dunia yang menentang Allah. Hal inilah yang
ditentang oleh Allah.
Tt, sebenarnya Allah sengaja menciptakan
kita di dalam dunia agar kita dapat menikmatinya. Namun Allah menghendaki kita
untuk menikmati dunia dengan suatu kesadaran bahwa itu semua adalah dari Allah
dan untuk kemuliaan Allah. Allah menghendaki kita untuk menikmati kemajuan
teknologi dengan tujuan untuk memuliakanNya tanpa harus mengalihkan perhatian
kita daripada-Nya. Allah menghendaki kita untuk mengagumi kemampuan kita dalam
melakukan banyak hal, namun dengan disertai kesadaran bahwa itu adalah dari-Nya
dan untuk-Nya, tanpa ada rasa angkuh. Allah menghendaki kita mengasihi keluarga
dan pasangan kita yang adalah milik-Nya sendiri, tanpa harus merasa kita memiliki
mereka. Allah mengasihi dunia namun menentang segala kecintaan kita terhadap
keduniawian.
Tt, kecintaan terhadap keduniawian
adalah suatu kekejian dimata Allah. Tetapi sayang sekali hal inilah yang
dilakukan Demas. Tt, siapa itu Demas? Kalau ada orang yang sukar disebut
duniawi, orang itu adalah Demas. Tt, Demas dahulu adalah teman dan kawan
seperjalanan Paulus, Demas berpartisipasi dalam pengabaran Injil dan memperkuat
gereja di seluruh wilayah Kerajaan Romawi. Ia meninggalkan keluarga dan
rumahnya untuk mengikuti rasul yang suka berkeliling dan menghadapi bahaya ini.
Bahkan ada penafsir yang mengatakan bahwa Demas sempat berani mempertaruhkan
nyawanya demi pekabaran Injil. Adalah sangat layak untuk menyematkan tanda “orang
Kristen teladan” kepada Demas. Tetapi sebuah tulisan singkat dari Paulus kepada
Timotius menceritakan akhir hidupnya. 2 Timotius 4:10 berkata “karena Demas
telah mencintai dunia ini dan telah meninggalkan aku.” Tt, ini tragedi. Demas
yang dahulu terbakar oleh api cinta-Nya kepada Kristus tiba-tiba menghilang
dari persekutuan. Ia berbalik dan terlibat dalam dosa yang serius. Ia telah
menikmati dunia dan enggan melihat kepada Allah. Bagi Demas, dunia ini lebih
ranum daripada Allah. Demas telah kecanduan dunia ini.
Tt, sebelum Demas “hilang” pastilah ia
terlebih dahulu “terhanyut”. Sebelum Demas menghilang, ia pasti sering datang
ke persekutuan. Sebelum Demas hilang ia punya hasrat yang besar untuk
memberitakan Injil. Detik-detik sebelum Demas hilang pastilah ia sempat
mengingat Allahnya. Detik-detik sebelum Demas hilang, pastilah ia terlebih
dahulu bergumul untuk menikmati dunia dengan cara yang benar. Tt, mungkin
beberapa orang dari kita memiliki keberanian yang luar biasa untuk terjun ke
dalam keduniawian karena merasa membawa bekal yang cukup untuk memutar haluan
kita kembali kepada Kristus. Tetapi tt, aku
pengen mengingatkan kepada kita
semua, jangan remehkan iblis. Seperti si iblis membelokkan Demas, Ia juga mampu
membelokkan kita. Ia terbukti mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk
membuang bekalmu dan menjerumuskanmu dalam candu-candu yang dibuatnya. Jangan
remehkan iblis!
Tt, kalo soal candu-menyandu, saya juga
punya pengalaman. Saya memiliki seorang mama yang luar biasa. Dia ramah,
pengertian, lemah lembut, penyabar dan sangat mengasihi Allah-Nya. Akibatnya saya
jadi sangat mengasihi mama saya. Suatu ketika kami sekeluarga mengetahui bahwa
ternyata mama memiliki penyakit yang bermacam-macam. Kami sedih sekali
mendengarnya, tetapi kami percaya Tuhan pasti menolong. Singkat cerita saya
diterima di sebuah sekolah Teologi dan harus keluar kota untuk menempuh studi
dan pembentukan. Berangkatlah saya sembari membawa sedikit rasa khawatir saya akan
kesehatan mama.
Seiring berjalannya waktu, saya selalu
mendapatkan update terbaru tentang kabar
kesehatan mama. Semakin baru, semakin
buruk. Kondisi kesehatan mama saya semakin hari semakin menurun. Sampai pada
satu titik dimana dokter menemukan bahwa mama mengidap penyakit yang cukup
serius, penyakit yang membuatnya sering kehilangan kesadaran dan sering kali berada
di ambang kematian. Tt, mendengar berita itu, hancurlah pertahanan diri saya. Munculah
rasa ragu dalam diri saya akan pemeliharaan Tuhan. Allah menjadi sulit untuk
saya percayai. Disitulah Allah berbicara kepada saya dengan lembut, “Edno, engkau
lebih memilih menggenggamnya daripada mempercayaiKu, ia telah mengambil apa
yang menjadi hak-ku di hatimu, mama-mulah berhalamu.” Tt, perkataan
lembut itu menyadarkan saya bahwa iblis telah memakai kecintaan saya pada mama
untuk menjerumuskan saya ke dalam dosa kecanduan. Iblis telah membuat saya untuk
menikmati ciptaan tanpa melihat Allah.
Tt, apakah kita begitu lemah jika
dibandingkan dengan si iblis? Apakah rontaan kita tidak bisa melepaskan
genggaman si iblis? Tidak Tt! Allah kita adalah Allah yang maha kuat. Ia telah
memberikan kekuatanNya kepada kita, dan kekuatan itu lebih besar daripada milik
si iblis.
Penutup
Tt, mari kita lihat sebuah video
(video tentang memilih antara Kristus dan Dunia).
Tt, sadarkah kita bahwa Kristuslah kekuatan
itu. Kristuslah yang memampukan kita untuk melepaskan diri dari penjara candu.
Kristuslah yang menuangkan kekuatan ilahi kepada kita untuk menantang iblis. Tt,
mari sama-sama kita bertanya pada
diri kita, “apakah kita telah benar-benar menghayati Kristus dengan benar dan sungguh-sungguh?
Adakah kita benar-benar menyadari betapa berharganya Dia? Adakah kita menyadari
betapa Kristus pasti dan selalu lebih ranum daripada buah-buah yang ada di
dunia ini? Adakah Kristus kita nikmati sebagai kenikmatan yang paling tinggi?
Tt, jika Kristus belum menjadi
begitu berharga bagi kita, marilah kita mengoreksi hati kita. Marilah kita
mengingat kembali tentang salib. Marilah kita mengingat kembali bagaimana Ia
yang adalah setara dengan Allah, rela menanggalkan jubah kemuliaanNya. Ia turun
ke dalam dunia dan menjadi manusia yang menghamba. Ia disiksa. Ia dicerca.
Sesuatu yang seharusnya dialamatkan kepada kita. Cukup sampai disana? tidak! Kematian kekal yang seharusnya kita semua
rasakan malah ditimpakan padaNya. Tetapi apa yang jadi respon Dia? Dia
menerimanya dengan dada yang lapang. Tt, sadarkah kita bahwa itu semua
dilakukanNya bukan hanya sekedar untuk menyelamatkan kita. Itu semua dilakukanNya
untuk membuat kita sadar, betapa rindunya Ia untuk dinikmati. Itu semua
dilakukanNya utntuk membuat kita sadar bahwa memang betapa nikmatnya Dia.
Tt, ketika kita bergumul dalam dosa
kecanduan, atau mungkin kita sudah terjelembab di dalamnya, ingatlah kembali
pada Kristus. Dialah satu-satunya harapan kita untuk menang dari dosa. Dialah sumber
kekuatan bagi kita untuk mempermalukan iblis dan candu-candunya. Berjangkarlah
pada-Nya! sadarilah betapa berharganya Dia! Amenn.
KRISTEN TAUHID
SEJARAH
KRISTEN TAUHID
Tidak begitu jelas kapan dan bagaimana sejarah
kemunculan, pendirian dan penyebaran Kristen Tauhid di Indonesia.[1] Dari
sejumlah literatur yang diterbitkan, baik oleh kalangan ini[2]
maupun oleh pengritiknya,[3] hanya
didapati sejumlah tokoh kunci dari kelompok ini. Herlianto menyebutkan tiga nama yang
menurutnya “pelopor gerakan” Kristen Tauhid, yaitu Frans Donald, Ellen Kristi
dan Tjahyadi Nugroho. Frans Donald adalah seorang mantan jemaat gereja Katolik
Roma. Ia mengaku pernah berkelana berpindah-pindah agama, salah satunya adalah
Saksi Yehuwa, sebelum akhirnya memeluk ajaran Kristen Tauhid. Tokoh kedua,
Ellen Kristi, adalah seorang mantan anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Diponegoro. Dia alumnus sarjana
hukum Universitas Diponegoro dan Magister Filsafat Universitas Gajah Mada.
Sementara Tjahyadi Nugroho, ayah Kristi, adalah Ketua Assosiasi Pendeta
Indonesia yang merupakan organisasi pendeta-pendeta dalam kelompok Kristen
Tauhid.
Kristen Tauhid merupakan kelompok
yang menganut paham atau ajaran Unitarian, salah satu paham sekte
Kristen yang bermula di Eropa dan Amerika. Sehingga dapat dilihat bahwa
sesungguhnya ajaran yang dianut Kristen Tauhid bukanlah ajaran “asli”
Indonesia. Akan tetapi di Indonesia ajaran kelompok ini mengalami
kontekstualisasi berupa sintesa dengan ajaran agama Islam. Hal ini tampak dalam
seringnya penggunaan ayat-ayat Al Quran untuk membuktikan konsep Allah dalam
buku-buku yang mereka terbitkan.[4]
Karena paham Kristen Tauhid berasal
dari paham Unitarian, maka baik pula melihat sejarah gerakan ajaran Unitarian
ini. Sebagai sebuah ajaran teologis ajaran unitarian pertama kali tampil dalam
sejarah kekristenan ketika Arius, seorang Presbiter yang hidup di wilayah
keuskupan Aleksandria pada abad kedua, menyatakan keyakinannya yang menolak keilahian
Kristus dan bersikukuh menyatakan keesaan pribadi dan natur Allah. Sekalipun
ajarannya ditolak dan tulisan-tulisannya tidak dapat ditemukan kembali,
benih-benih ajaran Arius ini terus hadir dalam sejarah. Hingga akhirnya
tercatat kembali tokoh yang sepaham dengan Arius ini pada abad ke-16, sezaman dengan reformasi yang
dicetuskan Luther.
Terdapat dua tokoh penting ajaran
unitarian di zaman Reformasi, yaitu Michael Servetus dan Faustus Socianus.[5]
Michael Servetus adalah seorang dokter dan teolog asal Spanyol[6] yang
hidup pada tahun 1511-1553.[7]
Servetus menyangkal status Yesus sebagai Anak Allah dan pada tahun 1531 dia
menulis sebuah tulisan yang menentang doktrin Tritunggal berjudul On the
Errors of the Trinity in Seven Books.[8]
(1531). Karena buku tersebut Servetus dikejar-kejar oleh gereja (Katolik?)
hingga ia harus melarikan diri menuju Perancis. Dia dapat meloloskan diri dari
kejaran gereja selama beberapa dekade, namun kemudian ia dihukum mati pada
tahun 1553 oleh Yohanes Kalvin. Sementara itu Faustus Socianus yang hidup pada
tahun 1539-1604 berimigrasi ke Polandia “dalam mencari kebebasan agama.”
Socinus percaya bahwa Alkitab harus ditafsirkan secara rasional. Dia percaya
Allah adalah satu esensi dan esensi ini memiliki satu pribadi, yaitu Bapa.[9]
Kepercayaan mereka yang bercorak
Arianisme akhirnya menyebar ke Inggris. Seorang tokoh lulusan Oxford, John
Biddle yang hidup tahun 1615-1662, menjadi pelopor gerakan ini bahkan dikenal
sebagai Bapak Unitarian Inggris. Dia menulis buku berjudul A Confession Of
Faith Touching The Holy Trinity According To The Scripture. Biddle dibuang
karena kepercayaan sesatnya dan meninggal di penjara tahun 1662.[10] Pada
abad 18 ajaran unitarian ini akhirnya mulai mendapat penerimaan, dimana ketika
itu banyak orang yang sebelumnya telah memeluk paham rational supernaturalis
dan deist menerima ajaran Unitarian.[11] Para pemeluk ajaran Unitarian ini kemudian memiliki
organisasi sendiri ketika Theophilus Lindsey (1723-1808) mendirikan sebuah gereja di
London, Essex Street Chapel, pada tahun 1773.[12]
Perlahan tapi pasti ajaran unitarian
masuk ke benua Amerika di antara koloni-koloni Inggris. Pada akhir abad 18
ajaran unitarian diterima oleh 125 jemaat kongregasional di New England. Sejak
saat itu ajaran unitarian terus bertahan bahkan berkembang mempengaruhi
institusi-institusi pendidikan teologi ternama, seperti Harvard Divinity
School.
Di kemudian hari gereja unitarian ini bergabung dengan gereja universalis. [13]
Dasar Kepercayaan
Kristen Unitarian Indonesia[14]
1. Kami
percaya kepada satu-satunya Allah yang benar, YHWH (Yahweh), Allahnya Abraham
dan Israel, yang diperkenalkan Yesus sebagai Bapa. (Kel. 3:14,15; Ul. 6:4; Mzm.
139:7; Mat. 6:9; Mrk. 12:29; Yoh. 17:3; Kis. 3:13; 1 Tim. 6:16)
2. Kami
percaya kepada Yesus Kristus, anak Allah, permulaan ciptaan, malaikat
perjanjian, yang lahir dari perawan Maria, hidup tanpa dosa, mati disalib,
dikuburkan dan dibangkitkan Allah, yang ditinggikan Bapa menjadi Tuan, Kristus
dan Juruselamat, naik ke Surga dan akan datang kembali dalam kemuliaan. (Mikh.
5:1-3; Mal. 3:1; Mat. 1:23; 3:16-17; 12:40; 16:16; Yoh. 3:16; 17:3; Kis. 1:11;
2:36; 5:31; 1 Kor. 15:3-5; 1Ptr. 2:22-23; Why. 3:14)
3. Kami
percaya kepada Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang inti perintahnya
adalah kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia, yang telah dijabarkan di
dalam kesepuluh perintah Allah. (Kel. 20:1-17; Yes. 45:23; Mat. 4:4,10;
5:17-10; Yoh. 10:35; 12:48; Ef. 6:17; 2Kor. 1:13; 2 Tim. 3:16-17; Ibr. 1:1)
4. Kami
percaya kepada Injil, yaitu kabar baik bahwa manusia dapat diampuni Allah dan
dibebaskan dari dosa, dan beroleh pengharapan atas kehidupan yang kekal. (Yoh.
1:12; 3:16; 11:12; 25-26; Rm. 1:16; Ef. 4:13; 1Tim. 2:5; Ibr. 2:14,15)
5. Kami
percaya kepada Roh Kudus, kuasa Allah, yang menyanggupkan manusia melakukan
kehendak Allah. (Yoh. 1:12; 14:16, 26; 15:26; 16:8-3; Ef. 3:9; 2Ptr. 1:3-4)
6. Kami
percaya kepada perubahan hidup yang harus menyertai baptisan air, sebagai
pengakuan iman, sehingga setiap orang percaya harus menjadi terang dalam
kehidupan sehari-hari. (Mzm. 1:2; Yeh. 4:34; 13:13-15; Mat. 5:14-16, 48; Luk.
12:8; Yoh. 14:15; Rm. 12:1-2; 1Kor. 6:19; Gal. 2:20; Flp. 2:5; Ibr. 12:14;
1Yoh. 5:3; Why. 14:12)
7. Kami
percaya bahwa Allah menyelamatkan setiap orang yang bersih tangannya dan suci
hatinya, dan bahwa iman adalah hubungan pribadi antara seseorang dengan Allah,
yang didasarkan hati nurani, akal sehat, dan pengalamannya, tanpa kekerasan dan
pemaksaan. (Yeh. 14:14; Yos. 24:15; Ul. 11:26-28; Mat. 5:9,14-16; 7:2,3-23;
22-37, 39; Luk. 10:25-37)
Pengajaran Roh Kudus
menurut Kristen Tauhid
Pandangan Kristen Tauhid mengenai Roh
Kudus tidak terlalu berbeda dengan pandangan Saksi-saksi Yehuwa. Roh Kudus
diartikan sebagai kekuatan, energi atau tenaga aktif yang keluar dari Allah.
Roh Kudus ditolak sebagai Oknum Allah dan juga ditolak sebagai Oknum
berpribadi.[15]
Menurut Kristen
Tauhid, doktrin tentang Roh Kudus sebagai pribadi ketiga Allah baru dicetuskan
pada Konsili Konstantinopel tahun 381. Dalam Konsili itu ditetapkan bahwa Roh
Kudus adalah “sang Tuhan, Pemberi Hidup, Yang ada dari Bapa, dan bersama dengan
Bapa dan Anak, Dia harus disembah dan dimuliakan.” Sejak saat itu, Roh Kudus
menjadi pribadi ketiga dari KeAllahan dengan dukungan penuh Kaisar Theodius I.
Aliran Kristen Tauhid memahami kata Roh dalam berbagai macam makna, antara lain: nafas (Ayb. 27:3), pribadi-pribadi yang mulia (Ibr. 1:14), pikiran/ kehendak (1 Kor. 2:11), Kuasa (Yl. 2:28), kuasa yang keluar dari Allah Bapa (Yoh. 15:26). Sekalipun memiliki berbagai personifikasi, Roh Kudus dilihat bukan sebagai pribadi khusus, dan bukanlah pribadi ketiga dari Keallahan. Bagi mereka, Alkitab jelas menyatakan bahwa Allah hanyalah Bapa, dan Yesus sebagai Tu(h)an (1Kor. 8:6), sedangkan Roh Kudus adalah kuasa Allah yang aktif bekerja untuk kebaikan manusia.
Aliran Kristen Tauhid memahami kata Roh dalam berbagai macam makna, antara lain: nafas (Ayb. 27:3), pribadi-pribadi yang mulia (Ibr. 1:14), pikiran/ kehendak (1 Kor. 2:11), Kuasa (Yl. 2:28), kuasa yang keluar dari Allah Bapa (Yoh. 15:26). Sekalipun memiliki berbagai personifikasi, Roh Kudus dilihat bukan sebagai pribadi khusus, dan bukanlah pribadi ketiga dari Keallahan. Bagi mereka, Alkitab jelas menyatakan bahwa Allah hanyalah Bapa, dan Yesus sebagai Tu(h)an (1Kor. 8:6), sedangkan Roh Kudus adalah kuasa Allah yang aktif bekerja untuk kebaikan manusia.
Berikut dukungan-dukungan Alkitab yang
dipakai oleh Kristen Tauhid yang memaparkan betapa lemahnya pandangan Roh Kudus
sebagai pribadi Allah ketiga apabila kita mengacu kepada Alkitab : [16]
1. Allah memiliki nama yaitu Yahweh (Keluaran
3:15), dan Kristus memiliki nama yaitu Yesus (Lukas 1:31,32). Tetapi siapakah
nama Roh Kudus ?
2.
Ketika Yesus mengungkapkan kedekatanNya dengan Allah, maka Dia menyatakan : “…
tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa
selain Anak …” (Matius 11:27). Mengapa Roh Kudus tidak mengenal Anak ? Atau
mengapa Roh Kudus tidak mengenal Bapa ?
3.
Salam yang dituliskan oleh Paulus kepada setiap jemaat yang menerima suratnya
menyebutkan Bapa dan Yesus tetapi mengapa tidak menyebutkan Roh Kudus ?
4.
Mengapa meterai bagi orang percaya yang menang di akhir zaman hanyalah meterai
dari nama Bapa dan nama Yesus (Wahyu 14:1) ?
5.
Mengapa Rasul Paulus menyatakan bahwa Kerajaan itu adalah Kerajaan Allah dan
Kristus, dan tidak memasukkan Roh Kudus ke dalamnya (Efesus 5:5) ?
6.
Mengapa hanya ada 2 tahta, dan Roh Kudus tidak mendapat tahta (Wahyu 22:1) ?
7.
Mengapa ada 7 Roh Allah (Wahyu 4:5) ?
8.
Sebenarnya Roh Kudus itu Roh Allah atau Roh Kristus (Roma 8:9) ?
9.
Jika Roh Kudus adalah pribadi mengapa, Roh yang ada pada Musa bisa dibagi-bagi
dengan para penatua Israel yang lain (Bilangan 11:17) ?
Evaluasi
1. Allah
bernama Yahweh Kel 3:15, Yesus punya nama (Lukas 1:31) tapi Roh Kudus tidak
punya nama, maka dari itu Roh Kudus bukan pribadi.
Ø Mengatakan
bahwa pribadi harus mempunyai nama spesifik agaknya melihat pribadi roh kudus
dengan tidak adil. Ketika kita
mengatakan adonai, kita bisa langsung mengaitkannya dengan allah bapa di
PL. padahal kita tidak mengatakan
yahweh. Adonai sebagai sebutan, maka
parakletos juga dapat kita lihat sebagai sebutan. Lagipula ruah dalam ibrani adalah merupakan
sebutan bagi roh kudus. Jadi bukan
berarti roh kudus tidak dinamakan maka dia bukan pribadi. Kalau saya tidak tahu nama kamu, apakah
berarti kamu bukan orang? Apabila saya
tidak tahu nama roh kudus lalu roh kudus bukan pribadi? Dalam amanat agung, Yesus mengatakan untuk
membaptis orang dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kalimat ini bisa berarti, dalam nama Bapa,
dalam nama Anak dan dalam nama Roh Kudus.
Jadi tidak tepat jika mengatakan Roh Kudus bukan pribadi karena tidak
bernama.
2. Matius
11:27; Yesus dekat dengan Bapa melebihi siapapun, hanya anak yg mengenal bapa;
kalau begitu Roh Kudus tidak mengenal Bapa dan Roh Kudus tidak berada pada satu
level yg sama.
Ø Konteks
ayat ini adalah otoritas Yesus untuk mewahyukan Bapa. Tidak ada statement valid bahwa Roh Kudus
tidak ikut mewahyukan mengenai Bapa dalam konteks ini. Roh Kudus malah menjadi kesaksian internal
akan pewahyuan Allah melalui Yesus dan melalui alkitab. Jadi kritik Tauhid dalam teks ini tidak
memperhitungkan konteks. Ayat ini adalah
bagian dari konfirmasi keilahian Yesus.
3. Salam
paulus kepada jemaat tidak menyertakan roh kudus
Ø Istilah
trinitas muncul belakangan. Bisa jadi
paulus belum merumuskan trinitas, namun pengajarannya mengenai Roh Kudus
sebagai pribadi sangat kental. Dalam 2
kor 3:17, Paulus mengatakan bahwa the lord is the spirit. Maka kita bisa mengatakan bahwa the spirit is the lord. Ho kurios adalah ho pneumatos, ho pneumatos
adalah ho kurios.
4. Wahyu
14:1; materai hanya atas nama Bapa dan Yesus, tidak ada Roh Kudus
Ø Kalau
begitu bagaimana kita menafsirkan wahyu 22:17?
The spirit and the bride say, come;
visi Bapa dan Yesus bersebelahan muncul dalam konteks pembuktian keilahian
Yesus. Dalam Wahyu 22:17 malah The Spirit ditunjukkan sebagai pribadi
bukan sebagai sekedar kuasa. Kata kerja legousin juga merujuk pada kata ganti
orang yang jamak. Dengan demikian Wahyupun menyajikan Ho Pneuma sebagai seorang pribadi. Soal kenapa Roh Kudus tidak muncul di tahta,
itu karena konteks tahta selalu bicara soal keilahian Yesus.
5. Efesus
5:5; Paulus mengatakan bahwa Kerajaan adalah milik Bapa dan Yesus, Roh Kudus
tidak masuk.
Ø Efesus
4:30 Paulus bilang dosa kita membuat Roh Kudus sedih. Berarti yg sedih cuma Roh Kudus, Bapa sama
Yesus tidak sedih. Ini adalah argument from silence, Paulus tidak
eksplisit mengatakan bahwa Roh Kudus bukan allah. Dia hanya menyebut kerajaan Yesus dan Bapa,
bukan “kerajaan bukan milik roh kudus”.
DAFTAR
PUSTAKA
Herlianto.
Kristen Tauhid, Siapa dan Bagaimana Ajaran Mereka?. Tanpa
tempat: Penerbit Mitra Pustaka, 2007.
Smith, Jonathan Z. (ed.). HarperCollins
Dictionary of Religion. New York, NY: HarperCollins,1995.
Rhodes, Ron. The Challenge of the Cults and New Religion. Grand Rapids,
MI: Zondervan, 2001.
Nichols, Larry A., Matter, George A. dan Schmidt, Alvin J. Encyclopedic
Dictionary of Cults, Sects, and World Religions. Grand Rapids, MI: Zondervan,
2006.
DAFTAR RUJUKAN
[1]Organisasi gereja yang memeluk
ajaran ini adalah Gereja Jemaat Allah Global Indonesia (GJAGI). Herlianto,
Kristen Tauhid, Siapa dan Bagaimana Ajaran Mereka? (Tanpa tempat: Penerbit
Mitra Pustaka, 2007) 6
[2]Cukup minim jumlahnya dan
kebanyakan serupa traktat atau buku kecil dan tipis.
[3]Sejauh ini baru diketahui satu
buku yang khusus diterbitkan untuk mengkritik ajaran ini.
[5]Jonathan
Z. Smith (ed.), Harper-collins
dictionary of religion (New York, NY: HarperCollins,1995) 1109
[9]Rhodes,
The Challenge 232
[11]Larry
A. Nichols, George A. Matter dan Alvin J. Schmidt, Encyclopedic Dictionary
of Cults, Sects, and World Religions (Grand Rapids, MI: Zondervan, 2006)
308
[13]Rhodes,
The Challenge 234-35
[15]Herlianto. Kristen Tauhid:
Siapa dan Bagaimana Ajaran Mereka (Bandung: Penerbit Mitra Pustaka, 2007),
53.
Subscribe to:
Posts (Atom)