Thursday, 1 August 2013
Saturday, 27 July 2013
Say NO TO DRUGs....
FAKTA dan BUKTI sudah
jelas mengapa masih coba-coba
Ada beberapa fakta penting yang
perlu kita simak bersama.
·
Indonesia merupakan negara ketiga yang
paling besar mengkonsumsi rokok setelah China. Remaja usia 15-19 tahun
meningkat sebanyak 144% selama tahun 1995-2004.
·
Sebanyak 20 siswi sebuah SMP negeri di
Jakarta kerap mangkal menunggu pria hidung belang di lokasi prostitusi liar. Para
siswi ini nekat terjun ke dunia malam agar memiliki uang dan HP model terbaru.
·
Hasil survey Komisi nasional Perindungan
Anak di 12 Provinsi pada tahun 2006: 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka
menonton film porno; 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman dan oral
seks; 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
·
Tahun 2004, Rumah Sakit ketergantungan narkoba
hanya menangani 2000-an orang. Tahun 2009 jumlah kasus narkoba sudah naik empat
kali lipat.
·
2-3 akun Twitter diaktivasi setiap
detik. Setiap hari, Twitter menghasilkan 50 juta tweet.
·
Facebook memiliki 350 juta pengguna
aktif. 50 persen penggunanya online setiap hari.
Tt, jikalau saya melihat data-data macam
ini biasanya memori nenek moyang saya, si
Adam, otomatis ke-play. Ternyata dia
tidak hanya mewariskan dosa kepada kita. Saudara, dalam bayangan saya, pada
waktu Adam berada di taman Eden, ia sangat-sangat berkecukupan. Mau makan,
tinggal pilih buah yang mau dimakan; mau main-main dengan binatang tinggal
pilih binatang yang mau dimainin. Kayaknya
Adam kok tidak mengalami apa yang
kita sama-sama rasakan di zaman sekarang ini. Pada waktu itu nggak ada yang namanya narkoba, rokok,
pornografi, TV, facebook, twitter, dll. Mudah saja bagi Adam untuk tidak
kecanduan. Yaiyalah lha wong yang dihadepin tiap hari hanya binatang,
buah, pohon, awan, isteri – binatang, buah, pohon, awan, isteri. Nggak ada menarik-menariknya untuk
dicanduin. Tetapi saudara, iblis memang luar biasa. Dibalik segala hal baik
yang ada di taman eden, dia tahu satu hal yang bisa jadi kelemahan si Adam.
Buah pengetahuan yang baik dan yang jahat.
Tt, ketika iblis tahu kelemahan Adam
dan Hawa, mulailah Dia bekerja. Iblis, si jahat yang punya seribu akal bulus,
berusaha meyakinkan Adam dan Hawa bahwa buah itu lebih ranum daripada Allah dan
perintahNya. Akhirnya, Adam dan Hawa tidak kuasa menahan hawa nafsunya.
Keinginan untuk menjadi Allah atas diri mereka sendiri menjadi candu dalam diri
mereka. Allah dan kehendaknya menjadi tidak lebih berharga untuk mereka
pertahankan. Mereka berdua kompak tergelincir jatuh dalam lubang dosa.
Tt, dunia memang sudah berkembang
pesat karena teknologi dan ilmu pengetahuan. Tetapi sosok ular yang ada di
taman eden masih tetap ada. Kekuatannya untuk melumpuhkan manusia masih tetap
sama. Bahkan dewasa ini, begitu banyak sarana yang dapat dipakai si iblis untuk
membuat anak-anak Tuhan mempunggungi Allah Bapanya. Narkoba, rokok, TV,
Facebook, Twitter, dan banyak hal-hal yang lain.
Tt, sebagai anak-anak Tuhan, kita
perlu benar-benar mewaspadai si ular dan alat-alat candunya. Kita perlu melihat
kepada Alkitab, apa yang Allah inginkan dari dunia. Apa sebenarnya yang menjadi
akar permasalahan dari kecanduan. Bagaimana caranya menghadapi kecanduan.
Pembahasan Alkitab Tentang
Kecanduan
Tt, kalo kita membaca keseluruhan Alkitab, kita tidak akan pernah
menemukan kata “kecanduan” disana. Di dalam Alkitab pun tidak ada frasa yang
berbunyi “Dilarang merokok”, “Dilarang nonton TV berlebihan”, “Dilarang maen
Facebook sampe jadi autis”, dll. Lalu gimana
donk?
Tt, Alkitab menggambarkan “keberhalaan”
sama dengan kecanduan. Mari kita buka
Kolose 3:5. Disitu dikatakan bahwa: “karena itu matikanlah dalam dirimu segala
sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan
juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.” Tt, teks ini dengan kata lain ingin mengatakan
bahwa segala sesuatu yang duniawi itu penyembahan berhala. Percabulan,
kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan keserakahan adalah hal-hal yang familiar
ada dalam alat-alat candu iblis di dunia. Sebut saja: Pornografi, game online, narkoba,
kecanduan sosial media, semuanya mengandung hal-hal yang disebutkan dalam
Kolose 3:5. Masih belum jelas?
Mari kita berterima-kasih kepada
bapak John Piper karena artikel yang dia buat untuk merangkumkan keberhalaan
dalam Kolose 3:5 ini. Ia merangkumnya dalam beberapa poin-poin. Mari kita
sama-sama lihat.
·
Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo
apa yang dinikmatin itu nggak
bermanfaat baik dan proporsi. Istilah kerennya “nggak balik modal” lah.
·
Suatu kenikmatan didalam sesuatu yang dikasih oleh Allah bakal jadi berhala kalo
itu malah ngebuat kita lebih nikmatin
apa yang Dia kasih daripada diriNya
sendiri.
·
Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo kenikmatan itu berubah menjadi
kebutuhan.
·
Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo
kenikmatan itu ngebangkitin “aku”nya kita. Jadinya kita ngerasa kita
doang yang mampu, orang lain nggak
bisa.
·
Suatu kenikmatan bakal jadi berhala kalo kita
mulai nggak mau ngelepasin sesuatu padahal
Allah udah suruh kita untuk ngelepasin.
Tt, mungkin ketika kita mendengar
poin-poin yang menggambarkan tentang berhala tadi, di telinga kita seperti ada megaphone
raksasa yang berteriak: “rokokmu berhalamu”; “narkobamu berhalamu”; “TVmu
berhalamu”; “twittermu berhalamu.” Atau
mungkin di hati kita ada bisikan-bisikan kecil yang berhembus lembut namun
menusuk: “Apa kau tahu bahwa talenta menyanyi-mu adalah berhalamu”; “orang
tua-mu berhalamu lho”; “benar, pacarmu-lah berhalamu.” Tt, hati kita adalah parbik berhala.
Sadar-atau tidak sadar, ada terlalu banyak hal yang seringkali menggusur Allah
dari tahtaNya dalam hati kita. Lalu apa yang harus kita lakukan? Mengapa Tuhan
mencemplungkan kita dalam dunia ini, dunia yang sangat mengalihkan pandangan
kita dariNya? Haruskah kita memusuhi dunia ini? Apa yang seharusnya kita
lakukan pada dunia? Saudara, mari bersama kita lihat bagaimana Alkitab kita menggambarkan
tentang dunia.
Bagaimana Seharusnya
Memperlakukan Dunia?
Mari kita buka kitab Kejadian 1:31.
Tt, dalam bagian ini Tuhan yang luar biasa menunjukkan kemahakuasaanNya
di awal Alkitab, Ia menjadikan semuanya ada. Ia kemudian menyimak hasil
ciptaanNya dengan rasa sukacita yang besar. Terang ditelitinya dan dinilaiNya “baik”; bumi dan laut tidak luput dari
pandanganNya dan ditemukannya “baik”; rumput, pohon, dan buah ‘dikecapNya’ dan dicapNya “baik”. Semua ciptaan ini tertata dengan
baik. Dalam kisah penciptaan di Kejadian 1, enam kali kalimat ini
diulang-ulang: "maka Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh
amat baik" (1:31). Temanku, dunia ini yang seluruhnya adalah ciptaan Tuhan
merupakan karya agung Allah yang amat sangat baik.
Nahh Tt, bukan hanya sampai disana, dunia
yang amat sangat baik ini juga adalah dunia yang amat dikasihi oleh Allah. Yohanes
3:16 berkata “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia
mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” Dunia, walaupun telah cemar dan
hina karena dosa, tidak dipandangNya sebelah mata. Dunia menjadi objek
kasih-Nya yang utuh dan berlimpah-limpah itu.
Tt dunia bukan hanya diciptakan baik
dan dikasihi oleh Allah. 1 Timotius 6:17b mengatakan bahwa “Allah yang dalam kekayaan-Nya
memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.”
Allah sengaja menciptakan segala sesuatu, dunia ini, untuk kita nikmati.
Allah menciptakan segala sesuatu dengan amat sangat baik untuk dikasihi-Nya,
untuk membuat kita menikmatinya.
Tetapi temanku, mari kita melihat
bagian Alkitab yang lain di 1 Yohanes 2:15, disitu dikatakan “Janganlah kamu mengasihi dunia dan
apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa
tidak akan ada di dalam orang itu.”
Jika kita bandingkan, antara ayat di Kejadian 1:31 dan Yohanes 3:16
dengan 1 Yohanes 2:15 ada tercium bau kontradiksi. Katanya dunia sungguh amat
baik dan sangat dikasihi Allah, kita bahkan disuruh
untuk menikmati dunia, tetapi kok
kita dilarang untuk mengasihi dunia. Bayangkan Tt, kalo kita lagi bener-bener laper nihh, lalu tiba-tiba seseorang datang
ke arah kita sambil membawa sepiring hamburger ukuran super besar dengan daging
yang disuir-suir dan dengan taburan keju diatasnya. Air liur kita hampir saja menetes
ke hamburger itu, sebelum kita akhirnya menyadari bahwa ada yang salah di
hamburger itu. Di atas hamburger itu menancap sebuah bendera mini. Di bendera
mini itu ada tertulis “JANGAN DIMAKAN !!” Kesal bukan Tt?
Tt, sebenarnya arti kata dunia dalam
1 Yohanes 2:15 berbeda dengan dunia yang ada di Kejadian, Yohanes dan surat 1
Yohanes tadi. Kata “dunia” disini bukan menunjuk pada tumbuhan,
hewan dan manusia yang diciptakan sangat baik oleh Allah. Kata “dunia” disini juga
bukan menunjuk pada keteraturan atau kemudahan yang kita dapat dari kemajuan
teknologi, seperti kemudahan akses medis dan kemajuan ilmu pengetahuan yang
juga merupakan hal yang baik di mata Allah. Keduniawian disini berarti mencintai
nilai-nilai dan mengejar kesenangan dunia yang menentang Allah. Hal inilah yang
ditentang oleh Allah.
Tt, sebenarnya Allah sengaja menciptakan
kita di dalam dunia agar kita dapat menikmatinya. Namun Allah menghendaki kita
untuk menikmati dunia dengan suatu kesadaran bahwa itu semua adalah dari Allah
dan untuk kemuliaan Allah. Allah menghendaki kita untuk menikmati kemajuan
teknologi dengan tujuan untuk memuliakanNya tanpa harus mengalihkan perhatian
kita daripada-Nya. Allah menghendaki kita untuk mengagumi kemampuan kita dalam
melakukan banyak hal, namun dengan disertai kesadaran bahwa itu adalah dari-Nya
dan untuk-Nya, tanpa ada rasa angkuh. Allah menghendaki kita mengasihi keluarga
dan pasangan kita yang adalah milik-Nya sendiri, tanpa harus merasa kita memiliki
mereka. Allah mengasihi dunia namun menentang segala kecintaan kita terhadap
keduniawian.
Tt, kecintaan terhadap keduniawian
adalah suatu kekejian dimata Allah. Tetapi sayang sekali hal inilah yang
dilakukan Demas. Tt, siapa itu Demas? Kalau ada orang yang sukar disebut
duniawi, orang itu adalah Demas. Tt, Demas dahulu adalah teman dan kawan
seperjalanan Paulus, Demas berpartisipasi dalam pengabaran Injil dan memperkuat
gereja di seluruh wilayah Kerajaan Romawi. Ia meninggalkan keluarga dan
rumahnya untuk mengikuti rasul yang suka berkeliling dan menghadapi bahaya ini.
Bahkan ada penafsir yang mengatakan bahwa Demas sempat berani mempertaruhkan
nyawanya demi pekabaran Injil. Adalah sangat layak untuk menyematkan tanda “orang
Kristen teladan” kepada Demas. Tetapi sebuah tulisan singkat dari Paulus kepada
Timotius menceritakan akhir hidupnya. 2 Timotius 4:10 berkata “karena Demas
telah mencintai dunia ini dan telah meninggalkan aku.” Tt, ini tragedi. Demas
yang dahulu terbakar oleh api cinta-Nya kepada Kristus tiba-tiba menghilang
dari persekutuan. Ia berbalik dan terlibat dalam dosa yang serius. Ia telah
menikmati dunia dan enggan melihat kepada Allah. Bagi Demas, dunia ini lebih
ranum daripada Allah. Demas telah kecanduan dunia ini.
Tt, sebelum Demas “hilang” pastilah ia
terlebih dahulu “terhanyut”. Sebelum Demas menghilang, ia pasti sering datang
ke persekutuan. Sebelum Demas hilang ia punya hasrat yang besar untuk
memberitakan Injil. Detik-detik sebelum Demas hilang pastilah ia sempat
mengingat Allahnya. Detik-detik sebelum Demas hilang, pastilah ia terlebih
dahulu bergumul untuk menikmati dunia dengan cara yang benar. Tt, mungkin
beberapa orang dari kita memiliki keberanian yang luar biasa untuk terjun ke
dalam keduniawian karena merasa membawa bekal yang cukup untuk memutar haluan
kita kembali kepada Kristus. Tetapi tt, aku
pengen mengingatkan kepada kita
semua, jangan remehkan iblis. Seperti si iblis membelokkan Demas, Ia juga mampu
membelokkan kita. Ia terbukti mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk
membuang bekalmu dan menjerumuskanmu dalam candu-candu yang dibuatnya. Jangan
remehkan iblis!
Tt, kalo soal candu-menyandu, saya juga
punya pengalaman. Saya memiliki seorang mama yang luar biasa. Dia ramah,
pengertian, lemah lembut, penyabar dan sangat mengasihi Allah-Nya. Akibatnya saya
jadi sangat mengasihi mama saya. Suatu ketika kami sekeluarga mengetahui bahwa
ternyata mama memiliki penyakit yang bermacam-macam. Kami sedih sekali
mendengarnya, tetapi kami percaya Tuhan pasti menolong. Singkat cerita saya
diterima di sebuah sekolah Teologi dan harus keluar kota untuk menempuh studi
dan pembentukan. Berangkatlah saya sembari membawa sedikit rasa khawatir saya akan
kesehatan mama.
Seiring berjalannya waktu, saya selalu
mendapatkan update terbaru tentang kabar
kesehatan mama. Semakin baru, semakin
buruk. Kondisi kesehatan mama saya semakin hari semakin menurun. Sampai pada
satu titik dimana dokter menemukan bahwa mama mengidap penyakit yang cukup
serius, penyakit yang membuatnya sering kehilangan kesadaran dan sering kali berada
di ambang kematian. Tt, mendengar berita itu, hancurlah pertahanan diri saya. Munculah
rasa ragu dalam diri saya akan pemeliharaan Tuhan. Allah menjadi sulit untuk
saya percayai. Disitulah Allah berbicara kepada saya dengan lembut, “Edno, engkau
lebih memilih menggenggamnya daripada mempercayaiKu, ia telah mengambil apa
yang menjadi hak-ku di hatimu, mama-mulah berhalamu.” Tt, perkataan
lembut itu menyadarkan saya bahwa iblis telah memakai kecintaan saya pada mama
untuk menjerumuskan saya ke dalam dosa kecanduan. Iblis telah membuat saya untuk
menikmati ciptaan tanpa melihat Allah.
Tt, apakah kita begitu lemah jika
dibandingkan dengan si iblis? Apakah rontaan kita tidak bisa melepaskan
genggaman si iblis? Tidak Tt! Allah kita adalah Allah yang maha kuat. Ia telah
memberikan kekuatanNya kepada kita, dan kekuatan itu lebih besar daripada milik
si iblis.
Penutup
Tt, mari kita lihat sebuah video
(video tentang memilih antara Kristus dan Dunia).
Tt, sadarkah kita bahwa Kristuslah kekuatan
itu. Kristuslah yang memampukan kita untuk melepaskan diri dari penjara candu.
Kristuslah yang menuangkan kekuatan ilahi kepada kita untuk menantang iblis. Tt,
mari sama-sama kita bertanya pada
diri kita, “apakah kita telah benar-benar menghayati Kristus dengan benar dan sungguh-sungguh?
Adakah kita benar-benar menyadari betapa berharganya Dia? Adakah kita menyadari
betapa Kristus pasti dan selalu lebih ranum daripada buah-buah yang ada di
dunia ini? Adakah Kristus kita nikmati sebagai kenikmatan yang paling tinggi?
Tt, jika Kristus belum menjadi
begitu berharga bagi kita, marilah kita mengoreksi hati kita. Marilah kita
mengingat kembali tentang salib. Marilah kita mengingat kembali bagaimana Ia
yang adalah setara dengan Allah, rela menanggalkan jubah kemuliaanNya. Ia turun
ke dalam dunia dan menjadi manusia yang menghamba. Ia disiksa. Ia dicerca.
Sesuatu yang seharusnya dialamatkan kepada kita. Cukup sampai disana? tidak! Kematian kekal yang seharusnya kita semua
rasakan malah ditimpakan padaNya. Tetapi apa yang jadi respon Dia? Dia
menerimanya dengan dada yang lapang. Tt, sadarkah kita bahwa itu semua
dilakukanNya bukan hanya sekedar untuk menyelamatkan kita. Itu semua dilakukanNya
untuk membuat kita sadar, betapa rindunya Ia untuk dinikmati. Itu semua
dilakukanNya utntuk membuat kita sadar bahwa memang betapa nikmatnya Dia.
Tt, ketika kita bergumul dalam dosa
kecanduan, atau mungkin kita sudah terjelembab di dalamnya, ingatlah kembali
pada Kristus. Dialah satu-satunya harapan kita untuk menang dari dosa. Dialah sumber
kekuatan bagi kita untuk mempermalukan iblis dan candu-candunya. Berjangkarlah
pada-Nya! sadarilah betapa berharganya Dia! Amenn.
Subscribe to:
Posts (Atom)